Antisipasi Varian MU, Harisson Nilai Daerah Perbatasan Paling Riskan Harus Diperketat
Sebeb belajar dari pengalaman sebelumnya dimana seperti Varian virus Delta juga sudah terdeteksi di Kalbar, walau langkah antisipasi sudah dilakukan d
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Belakangan waktu terakhir ini ditemukan kembali varian virus corona varian "Mu" yang muncul atau juga dikenal sebagai B.1.621.
Walau belum ditemukan di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan Pemprov Kalbar harus tetap melakukan langkah antisipasi.
Sebeb belajar dari pengalaman sebelumnya dimana seperti Varian virus Delta juga sudah terdeteksi di Kalbar, walau langkah antisipasi sudah dilakukan ditiap pintu masuk Kalbar.
• Vaksinasi di Kota Pontianak sudah Mencapai 48 Persen, Harisson Minta Daerah Genjot Capaian Vaksinasi
“Jadi untuk mengantisipasi masuknya varian MU di Kalbar, kita terus menerus menjaga perbatasan maupun dipintu masuk lainnya. Kalau di Bandara sudah diberlakukan apilkasi eHac yang sudah terintegrasi dengan pemeriksaan swab pcr,”ujarnya kepada awak media saat ditemui di Halaman Masjid Mujahidin Pontianak,Selasa 7 September 2021.
Kemudian yang menjadi riksan, dikatakatannya adalah di daerah perbatasan Kalbar dengan Serawak Malaysia.
“Seperti diketahui Malaysia masih tinggi kasusnya, sementara kita sudah rendah
Jadi saya harap Satgas di kabupaten kota di daerah perbatasan harus benar-benar. Jangan sampai lengah,”tegasnya.
Ia meminta Satgas Kabupaten yang berbatasan dengan negara Malaysia untuk terus disiplin agar setiap masyarakat yang datang harus dilakukan isolasi selama 8 hari.
Lalu untuk masyarakat Kalbar yang pulang dari Serawak harus di lakukan pemeriksaan Swab PCR.
“Kalau untuk di jalur pelabuhan masuk Kalbar masih kita tutup untuk kapal penumpang,”pungkasnya. (*)
(Update informasi Seputar Kota Pontianak)