Terkuak Misteri Sepatu Putih yang Diendus Anjing Pelacak di Lokasi Temuan Jasad Ibu dan Anak Subang

Misteri sepatu putih yang diendus anjing pelacak di lokasi temuan jasad ibu dan anak di Subang akhirnya terungkap.

Editor: Rizky Zulham
YouTube Tribun Pontianak
Ilustrasi - Misteri sepatu putih yang diendus anjing pelacak di lokasi temuan jasad ibu dan anak di Subang akhirnya terungkap. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Misteri sepatu putih yang diendus anjing pelacak di lokasi temuan jasad ibu dan anak di Subang akhirnya terungkap.

Ternyata sepatu putih yang ada di lokasi milik salah satu korban.

Meski begitu, polisi belum mengungkapkan tujuan dari anjing pelacak mengendus sepatu tersebut.

Hal ini diungkapkan kuasa hukum Yosef, suami dari Tuti, korban pembunuhan di Subang.

Misteri sepatu putih yang sempat ditemukan dan dihenduskan oleh anjing pelacak di lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat akhirnya terungkap.

Kriminolog Sebut Ada Faktor X dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Tim kuasa hukum dari Yosef (55) serta istri mudanya mengungkapkan bahwa sepatu putih yang sempat dihenduskan kepada anjing pelacak merupakan sepatu dari korban yakni Amalia Mustika Ratu (23).

"Kalo menurut keterangan dari Pak Yosef sepatu putih itu milik dari putrinya Amalia," kata Fajar Sidik tim kuasa hukum Yosef serta istri mudanya di Subang, Sabtu 4 September 2021.

Sementara itu, tim dari kuasa hukum pun belum bisa membeberkan dengan tujuan dari pihak kepolisian yang dimana anjing pelacak menghenduskan sepatu putih tersebut.

"Kalo itu kami belum tau, kami belum bisa menjawab tujuannya apa tapi itu memang milik Amalia putrinya Pak Yosef," ujarnya.

Bukan hanya itu, Yosef sendiri juga sempat ditanyakan oleh pihak kepolisian terkait dengan kepemilikan helm yang ditemukan dilokasi kejadian.

"Yang pertama yang warna merah menurut keterangan Pak Yosef warna coklat dan warna kuning, yang warna merah sering dipakai sudah lama sementara yang kuning sama coklat pernah dipakai sama istrinya serta anaknya Amalia," katanya.

Dapat diketahui bahwa, sebelumnya pihak kepolisian melakukan klarifikasi tambahan dengan mengundang beberapa saksi yang masih merupakan saudara dari kedua korban.

Sementara itu, pihak kepolisian juga sempat mengerahkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus kematian dari Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).

Tepat 16 Hari Kasus Subang! Polisi Tegaskan Tanpa Kendala, Yosef dan Istri Muda Kian Terpojok

Sebelumnya diberitakan, Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu ditemukan meninggal dunia di bagasi mobil Alphard yang diparkir di rumah mereka di Dusun Ciseuti, Subang pada 18 Agustus 2021 lalu.

Polisi terlihat berhati-hati dalam mengungkap kasus Subang ini, karena dari banyaknya saksi yang telah diperiksa, termasuk suami almarhumah Tuti yakni Yosef.

Bahkan, polisi sampai melakukan dua kali olah TKP, terakhir melibatkan anjing pelacak.

Olah TKP kejadian perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (55) di Kabupaten Subang sempat dilakukan polisi di lokasi kejadian, Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak pada 30 Agustus 2021.

Saat itu, polisi melibatkan anjing pelacak dan menghadirkan sejumlah saksi. Pantauan Tribun saat itu, tampak ada enam saksi yang hadir. 

Seperti Yosef suami dan ayah korban, M istri muda Yosef, Yoris selaku anak dari Yosef, kakak korban, Lilis. Adapun dua orang lagi belum diketahui identitasnya.

Dari olah TKP kedua itu, ditindaklanjuti dengan pemeriksaan saksi terhadap enam saksi tersebut pada 1 September. 

Olah TKP kedua itu juga menghasilkan sejumlah fakta baru. Seperti temuan helm dan sepatu putih hingga saksi misterius yang diperiksa paling lama.

Namun, hingga hari ke-15 sejak hari kejadian, yakni 18 Agustus 2021, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengaku tidak ada kendala bagi penyidik dalam mengungkap perkara tersebut. 

"Untuk sementara kendala ini tidak ada, kita membutuhkan kehati-hatian, karena ini menyangkut masalah hilangnya nyawa orang," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).

Soal olah TKP kedua, Pplisi ingin memastikan apakah ada perubahan keterangan yang diberikan para saksi atau tidak.

"Ya, untuk rekonstruksi kedua untuk memastikan kembali apa yang sudah diberikan keterangan itu ada perubahan atau tidak, karena itu menyangkut masalah pembuktian, petunjuk dan alibi waktu yang didapat dari keterangan mereka-mereka yang sudah diperiksa, makanya dilakukan rekonstruksi kedua," katanya.

Erdi mengatakan, penyidik saat ini masih mempelajari modus pelaku seperti apa dan dikaitkan dengan bukti-bukti dan petunjuk yang didapat.

"Nah, rangkaian ini harus dianalisa semuanya supaya kita bisa menentukan siapa nanti pelaku-pelaku yang patut dicurigai terjadinya kasus pembunuhannya," katanya.

Menurur Erdi, hingga saat ini total sudah ada 23 saksi yang dimintai keterangan. Beberapa saksi kunci bahkan dihadirkan lagi dalam rekonstruksi kedua yang dilakukan beberapa hari lalu.

"Orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut (dihadirkan dalam rekonstruksi). Saksi-saksi sampai sekarang masih berjumlah 23 orang," ucapnya.

Selain merekonstruksi ulang, penyidik juga melakukan analisis digital terhadap telepon genggam dan provider korban dan keluarga.

"Itu masalah hilang atau tidaknya (Hp korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik, kita tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," ucapnya.

Erdi tidak merinci telepon genggam milik siapa saja yang dianalisis penyidik untuk mengungkap pelaku.

"Ya, semuanya sedang dianalisa dari Hp yang diminta oleh penyidik ada beberapa orang," katanya.

(Berita Terkait Lainnya)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Misteri Sepatu Putih Terungkap, Soal Helm di Lokasi Kejadian Kasus Subang, Ini Kata Kuasa Hukum

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved