Berita Video
Kriminolog Sebut Ada 'Faktor X' dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SUBANG - Pihak kepolisian hingga saat ini belum mengungkapkan siapa pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (24) ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu 18 Agustus 2021 pagi, di kediaman mereka di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sampai saat ini, sudah 17 hari berlalu peristiwa pembunuhan ibu dan anak itu.
Terkait hal ini, Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad), Yesmil Anwar, mengatakan ada faktor X yang perlu ditelusuri dan diperhatikan, selain keterangan saksi dan temuan dugaan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Faktor X tersebut, ujar Yesmil, kemungkinan saling berkaitan antara keterangan saksi dan kondisi korban semasa hidup.
"Sebenarnya saya juga agak mempertanyakan, karena beberapa waktu lalu, polisi dengan lantang menyatakan bahwa ini merupakan kriminal murni, tapi kok begini lama pengungkapan kasusnya." terangnya.
• Kasus Pembunuhan Ibu dan Putrinya di Subang, Korban Sempat Dibersihkan di Kamar Mandi
"Maka kita pun bertanya-tanya apakah ada faktor x atau hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan di lapangan," ujarnya, Jumat 3 September 2021, dikutip dari TribunJabar.
Lebih lanjut, Yesmil menduga kasus Tuti dan Amalia ini merupakan jenis pembunuhan berencana yang sudah direncanakan secara matang dan melibatkan banyak pelaku.
Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi, terlebih dalam setiap kasus kejahatan dimungkinkan adanya pelaku utama dan aktor intelektual, yang mengeksekusi. Karena itu, menurutnya yang perlu ditelusuri adalah potensi motif pembunuhan.
Dalam setiap kasus, terang Yesmil, selalu ada tiga motif utama yang menyertai, yakni motif hubungan sosial, seperti asmara dan masa lalu, motif kekuasaan, serta motif harta.
"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut."
"Terkait bagaimana cara korban dibunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban," ucapnya.
Yesmil pun berharap kasus pembunuhan di Subang ini cepat terungkap, karena menyangkut reputasi dari pihak kepolisian.
"Saya dan masyarakat berharap, agar kasus ini sesegera mungkin dapat terungkap oleh pihak kepolisian, karena menyangkut dengan hal yang cukup kontroversial dan juga reputasi dari kepolisian."
"Tapi saya yakin bahwa cepat atau lambat, kasus ini mampu diungkap secara terang benderang oleh aparat yang berwenang," tandasnya.
Sebelumnya, kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus, Meilala, mengungkapkan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang kemungkinan punya banyak waktu untuk membersihkan TKP, sebelum akhirnya melarikan diri.