Warga Sungai Labi Diajak Rembuk Stunting, Sekda Sintang Sebut Pencegahan Dapat Dilakukan Sejak Dini

Menurut Yosepha, mencegah stunting bahkan dilakukan sejak rencana pernikahan akan dilakukan. Sebelum menikah, pasangan harus memahami bagaimana memper

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Warga Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalbar diajak rembuk soal stunting oleh Pemkab Sintang. Upaya ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap terjadinya stunting--tinggi badan tak sesuai umur--pada anak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Warga Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalbar diajak rembuk soal stunting oleh Pemkab Sintang. Upaya ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap terjadinya stunting--tinggi badan tak sesuai umur--pada anak.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah menyebut anggaran Pemkab Sintang pada dua tahun terakhir mengalami penurunan yang sangat signifikan dan terkuras untuk penanganan covid-19. Namun, komitmen terhadap penurunan angka stunting harus tetap dilakukan.

"Ibu hami dan balita sangat rentan untuk terjadinya stunting. Maka saya mau mengingatkan agar sejak ibu hamil sampai 1000 hari pertama kehidupan, agar betul-betul memperhatikan asupan gizinya, supaya nanti anaknya lahir tidak mengalami stunting," kata Yosepha, Jumat 3 September 2021.

Menurut Yosepha, mencegah stunting bahkan dilakukan sejak rencana pernikahan akan dilakukan. Sebelum menikah, pasangan harus memahami bagaimana mempersiapkan anak yang baik, maka nanti akan lahir anak-anak yang sehat dan pintar. Pencegahan juga dilakukan sampai usia anak 2 tahun.

"Mengapa stunting ini harus kita cegah, karena akan mempengaruhi pertumbuhan anak sampai dia dewasa nanti. Supaya anak-anak tidak pendek dan pertumbuhan otak anak yang baik pula. Ke depan, anak-anak harus tumbuh secara fisik normal dan bagus, tentu juga otaknya cerdas," jelas Sekda.

Luhur Harap SLI Dapat Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Sintang

Gerakan penurunan angka Stuting di Kabupaten Sintang, akan berhasil apabila warga, terutama pasangan suami ustri memberikan respon positif terhadap pencegahan stunting.

Masyarakat harus pro aktif mengajak ibu-ibu yang memiliki bayi bahkan pasangan yang akan menikah diajari memahami gerakan ini. Sehingga nanti, tidak ada lagi kasus stunting, gizi buruk, kematian ibu, dan kematian bayi di daerah kita ini.

"Ibu-ibu jangan berkecil hati karena tinggal di kampung dalam hal pendidikan. Saya juga berasal dari kampung yang jauh di Sepauk Hulu. Dulu kalau saya mau ke Kota Sintang naik motor air bisa sampai 3 hari baru sampai. Tetapi kalau kita mau berusaha, maka kita akan bisa mencapai pendidikan yang baik. Saya yakin ditangan ibu-ibu, stunting akan bisa dicegah. Dan tahun depan, tidak ada lagi orang stunting di Desa Sungai Labi. Dampingi semua ibu hamil, pasangan muda dan bayi,” harap Yosepha.

Kepala Puskesmas Kebong Kecamatan Kelam Permai Makarina Inachulata mengingatkan agar tidak ada lagi ibu yang melahirkan pada dukun beranak.

“Kita harus menjaga ibu hamil sampai melahirkan. Jangan ada lagi persalinan dukun. Itu juga untuk mencegah stunting. Waktu hamil sudah memeriksakan diri, minum tablet tambah darah, namun ketika mau melahirkan malah dengan dukun, karena dukun mempunyai kemampuan dan peralatan yang terbatas. Saat ini di desa Sungai Labi sudah ada bidan dan perawat, jadi bisa dimanfaatkan. Semua kehamilan itu beresiko, saat hamil tidak ada masalah, bisa saja saat melahirkan terjadi masalah. Kami tidak mau terjadi kematian ibu dan bayi,” pesan Makarina Inachulata. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved