Kalimantan Barat Terima Lagi Kiriman 18.280 Vial Vaksin Sinovac dari Pemerintah Pusat

Belasan ribu vial vaksin sinovac yang di angkut menggunakan pesawat Lion Air JT 710 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta kemudian mendarat dengan

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Hadi Sudirmansyah
Belasan Ribu Vial Vaksin Sinovac tiba di Bandara Supadio Pontianak, Kamis 2 September 2021 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Kalimantan Barat kembali mendapat pengiriman 18.280 Vial Vaksin Sinovac pada hari Kamis 2 September 2021 pagi sekitar pukul 07.46 WIB

Belasan ribu vial vaksin sinovac yang di angkut menggunakan pesawat Lion Air JT 710 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta kemudian mendarat dengan lancar di Bandara Internasional Supadio Pontianak 

Informasi di peroleh vaksin yang bersumber dari Biotech China ini datang sebanyak 18.280 vial yang dikemas dalam 10 koli dengan VB sekitar  berat total 210 Kg.

BPM Kalbar Sukses Gelar Vaksinasi Massal, 3.700 Peserta Ikuti Vaksinasi COVID-19

Kemudian vaksin Sinovac  tersebut di bawa menggunakan mobil truck milik Biofarma No.Pol D 8092 FO yang di lengkapi pendingin freezer  ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dengan pengawalan ketat anggota Brimob dan kepolisian jajaran Polda Kalbar yang melibatkan kendaraan taktis dan mobil PJR Ditlantas Polda Kalbar.

CoronaVac adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac. Sejak pertengahan tahun 2020, calon vaksin ini menjalani penelitian klinis tahap III, dan mendapatkan persetujuan untuk penggunaan darurat yang saat ini berlangsung di Brasil, Chili, Indonesia, dan Turki.

CoronaVac menggunakan teknologi serupa, tetapi lebih tradisional, dibandingkan dengan BBIBP-CorV dan BBV152, vaksin virus inaktif COVID-19 lainnya yang juga sedang dalam uji coba tahap III.

Brasil mengumumkan tingkat efikasi CoronaVac sebesar 50,38% pada 12 Januari 2021 berdasarkan data lengkap dari uji coba pada 12.508 peserta tingkat efikasi ini hampir 30% lebih rendah dari hasil yang diumumkan sebelumnya dan hampir tidak cukup untuk mendapatkan persetujuan dari WHO dan Brasil.

Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Kubu Raya Siap Menanjak Untuk Indonesia

Instituto Butantan, penyelenggara uji coba, mengatakan angka yang lebih rendah disebabkan oleh standar penghitungan infeksi yang lebih ketat dibandingkan dengan pembuat vaksin lainnya.

Sebelumnya, pada 7 Januari 2021, Instituto Butantan mengumumkan bahwa vaksin ini 78% efektif pada kasus ringan dan 100% efektif melawan infeksi berat dan sedang berdasarkan 220 kasus COVID-19 dari 13.000 sukarelawan tanpa merinci bagaimana tingkat efikasinya dihitung.

Turki sebelumnya telah mengumumkan tingkat efikasi sebesar 91,25% dari analisis sementara terhadap 29 kasus yang didasarkan pada data dari 1.322 peserta dalam uji coba dengan 7.371 sukarelawan, sementara Indonesia mengumumkan tingkat efikasi sebesar 65,3% berdasarkan data dari 1.600 peserta dalam uji coba mereka. (*)

(Update Informasi Seputar Kabupaten Kubu Raya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved