khazanah islam
Waktu Sholat Tahajud Doa Dikabulkan dan Dapat Kemuliaan, Berikut Ketentuan Tahajud
Diantaranya akan membuat kita menjadi pribadi yang jauh dari doa dan kesalahan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Melaksanakan Sholat Tahajud sangat dianjurkan bahkan memiliki kedudukan di bawah 5 sholat fardu.
Banyak keutamaan yang menyertai didirikannya sholat tahajud.
Diantaranya akan membuat kita menjadi pribadi yang jauh dari dosa dan kesalahan.
Setiap doa akan dikabulkan Allah SWT, karena berdoa di waktu mustajab di spertiga malam.
Shola Tahajud paling sedikit dilaksanakan 2 rakaat boleh lebih.
Namun terdapat ketentuan dalam pelaksanaannya memiliki syarat yaitu harus tidur terlebih dahulu meski sebentar atau sekedar terlelap.
Sehingga jika dilakukan tanpa tidur terlebih dahulu maka tak dinilai sebagai sholat tahujud melainkan sebagai sholat sunnah biasa.
Waktu sholat Tahajud diutamakan adalah di waktu sepertiga malam pukul 03.00 - 04.00.
Namun jika hendak dilaksanakan sebelumnya juga tetap diperbolehkan hanya saja tidak mendapatkan keutamaan waktu sepertiga malam.
(Update Info Khazanah Islam)
• SYARAT Sholat Tahajud Sepertiga Malam Untuk Dapatkan Kemuliaan
Niat Sholat Tahajud
صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Aku niat sholat sunah Tahajud dua rakaat menghadap kiblat karena Allah”
Rakaat Pertama disunnahkan setelah membaca surah Al-Fatiha membaca Surah An-Nas. Kemudian para rakaat kedua disunnahkan setelah surah Al-Fatiha membaca Surah Al-Ikhlas.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah menyelesaikan 2 rakaat sholat tahajud lalu bisa berdoa sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu laka mulkus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta malikus samawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa-ukal haqqu, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama haqqun, was saa’atu haqqun, allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, antal muqaddimu, wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illa anta aw laa ilaaha ghairuka wa laa haula wa laa quwwata illa billahi.
Artinya:
“Ya Allah, milikmulah segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi serta apa-apa yang ada di dalamnya, milik-Mu lah segala puji, milik-Mu lah kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya, milik-Mu lah segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya, milik-Mu lah segala puji, Engkaulah penguasa langit dan bumi , milik-Mu lah segala puji, Engkaulah yang benar dan janjimu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataanmu benar, surga-Mu itu benar ada, neraka itu benar ada, para nabi itu benar, Nabi Muhammad Saw itu benar, dan kiamat itu benar ada. Ya Allah hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal, hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dengan-mu lah aku menghadapi musuh, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Maka ampunilah aku atas segala dosa yang telah aku lakukan dan yang mungkin akan aku lakukan, dosa yang aku lakukan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Engkaulah yang Maha terdahulu dan Engkaulah yang Maha terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau dan tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.”
Keutamaan Sholat Tahajud
1. Shalat yang Utama di bawah shalat fardhu
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat yang fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
2. Kemuliaan Bagi Mukmin
Rasulullah SAW bersabda, Malaikat Jibril mendatangiku lalu berkata:
Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu akan mati.
Cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu akan berpisah dengannya dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan.
Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia.” (HR. Hakim)
3. Dikabulkannya Doa
Keutamaan sholat tahajud berikutnya yakni dikabulkan doanya. Tuhan berjanji akan memenuhi doa para ahli Tahajud.
Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam hari, ada satu saat ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah SWT memberinya. Itu berlangsung pada setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Jabir)
4. Menjauhkan Dari Perbuatan Dosa dan Kesalahan
Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.” (HR. at-Tirmidzi)
5. Wasiat Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi dan shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” (HR. Ahmad).
(*)