Pola Hidup Sehat

Berikut Ini yang Termasuk Bahan Serat Alam Dari Tumbuhan & Bulu Hewan yang Paling Banyak Diolah!

Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat dikelompokkan menjadi serat alami (polimer alami) dan serat sintetis....

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
YOUTUBE
Serat alam dari tumbuhan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat dikelompokkan menjadi serat alami (polimer alami) dan serat sintetis (polimer sintetis).

Serat alami adalah serat yang langsung diperoleh dari alam.

Berdasarkan asal usulnya, serat alam dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,yaitu serat yang berasal dari tumbuhan , hewan , dan bahan tambang.

Serat yang berasal dari tumbuhan mengandung unsur utama berupa selulosa.

Dilansir dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, bagian tumbuhan yang dapat dijadikan serat antara lain biji, daun, dan batang.

Serat yang berasal dari biji misalnya kapas dan kapuk.

Serat yang diambil dari batang misalnya serat jute dan rami.

Serat yang diambil dari daun misalnya abaca, sisal, dan daun nanas.

Salah satu serat alami yang paling mahal adalah linen.

Linen dibuat dari tanaman lenan.

Produksi linen membutuhkan banyak tenaga kerja (padat karya), sehingga diproduksi dalam jumlah kecil.

Namun kain linen menjadi bernilai karena sangat sejuk dan segar digunakan dalam cuaca panas.

Serat yang berasal dari hewan merupakan serat protein.

Serat protein ada yang berbentuk stapel misalnya serat wol dan ada yang berbentuk filamen misalnya serat sutera.

Serat wol dihasilkan dari rambut domba, sedangkan serat sutera dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong.

Selain domba dan ulat sutra, laba-laba juga dapat mengahasilkan serat. Serat tersebut dihasilkan dari benang jala-jala yang dibentuk oleh laba-laba.

Serat mineral, merupakan serat yang berasal dari bahan tambang.

Salah satu bahan tambang yang berbentuk serat adalah asbes.

Bahan galiannya berupa mineral jenis aktinolit dan krisatil yang berserabut.

Pada umumnya kain dari serat alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan di samping ciri khusus yang dimilikinya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menentukan ciri dari bahan serat adalah dengan cara membakarnya.

Kemudian hasil pembakarannya dianalisis.

Pada pembakaran serat wol akan tercium bau seperti rambut terbakar dan menghasilkan bekas pembakaran berbentuk gumpalan hitam.

Serat sutera sukar dibakar tetapi setelah terbakar cepat padam, berbau rambut terbakar, dan bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat dan mudah dihancurkan.

Sedangkan serat kapas mudah terbakar dan bila terbakar nyalanya berjalan terus , berbau seperti kertas, serta meninggalkan abu berwarna kelabu.

Ciri seperti kapas dimiliki juga oleh linen.

Jenis Serat Alam dan Pengolahannya

Serat alam berasal dari bahan alam yang bisa dimanfaatkan dan diolah.

Serat alam bersifat alami dan tidak mengandung bahan kimia.

Umumnya serat alam bisa diolah dan dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.

Dalam pengambilan dan pemanfaatan serat alam tidak menggunakan bahan kimia. Sehingga keasliannya tetap terjaga dengan baik.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serat alam dapat dibuat dari bahan tanaman atau hewan yang berupa bahan organik atau mudah terurai di tanah dan berasal dari alam.

Agar serat alam bisa awet atau tahan lama, dibutuhkan zat pengawet.

Biasanya zat yang digunakan untuk mengawetkan serat alam adalah natrium benzoat (biasanya dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan atau minuman).

Setidaknya ada 10 jenis bahan serat alam yang bisa dimanfaatkan dan diolah.

Apa sajakah itu?

  • Serat kapas

Serat ini diambil dari rambut biji tanaman jenis Gossypium.

Warna kapas tidak sepenuhnya putih, tetapi ada campuran sedikit warna coklatnya.

Untuk tingkat kekuatan serat kapas sangat bergantung pada jumlah selulosanya.

Serat kapas bisa diolah menjadi banyak hal, seperti untuk pembuatan benang, kain, perban, atau untuk campuran bahan kerajinan lainnya.

  • Serat kapuk

Serat ini diambil dari tanaman kapuk yang biasanya tumbuh di daerah tropis.

Serat kapuk sangat lembut dan tidak begitu elastis karena cenderung tipis.

Serat kapuk bisa diolah menjadi bahan isian bantal, guling atau boneka, dan lain sebagainya.

  • Serat rami

Serat ini diambil dari batang tanaman Bochmenrianivea.

Serat rami warnanya sangatlah putih, berkilau dan tidak berubah warna. Serat rami juga tidak mudah mengkerut serta tahan dari bakteri atau jamur.

Biasanya serat rami digunakan untuk pembuatan kanvas, jala ataupun tali temali. 

  • Serat pelepah pisang

Serat ini diambil dari pelepah daun pisang.

Karakteristik serat pelepah pisang ialah kering dan agak kuat.

Biasanya serat ini bentuknya memanjang dan warnanya cenderung kecoklatan.

Namun, untuk teksturnya agak sedikit kasar.

Serat pelepah pisang bisa diolah menjadi banyak hal, seperti kerajinan anyaman, seperti sandal, dompet, tempat tisu atau lain sebagainya.

  • Serat daun pandan

Serat ini diambil dari tanaman daun pandan.

Karakteristik serat daun pandan cenderung kering dan tidak terlalu kuat.

Bentuknya memanjang dan sedikit berwarna kecoklatan.

Teksturnya juga agak kasar.

Serat daun pandan bisa diolah menjadi kerajinan anyaman, seperti sandal, tempat tisu, ataupun kerajinan lainnya.

  • Serat Sutra

Serat ini diambil dari kepompong larva ulat sutra Murbei.

Teksturnya lembut dan tidak licin.

Untuk warnanya cenderung bervariasi, tergantung pada jenis iklim.

Setelah dipintal, serat sutra akan berbentuk seperti benang.

Serat ini sering digunakan dalam bahan pembuatan tekstil, misalnya untuk pakaian, benang, kain atau lain sebagainya.

  • Serat wol

Serat ini diambil dari bulu hewan domba atau alpaca.

Karakteristik serat wol tidak terlalu kuat dan cenderung keriting.

Warnanya putih dan teksturnya lembut.

Serat wol bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan pakaian dan peralatan rumah tangga, seperti karpet, kursi, tirai, selimut, dan lainnya.

  • Serat sapi

Serat ini diambil dari kulit sapi.

Karakteristiknya cenderung lentur, awet dan mudah diolah.

Jenis serat kulit sapi bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi bahan pakaian, seperti sepatu, jaket atau lainnya.

  • Serat unta

Serat ini diambil dari bulu hewan unta.

Testurnya lembut, agak kering dan kuat.

Warnanya ada yang putih, kecoklatan atau agak kekuningan.

Biasanya serat unta dimanfaatkan untuk bahan pembuatan kerajinan tenun, rajut, bahan pakaian hangat atau lainnya.

  • Serat kelinci

Serat ini diambil dari bulu hewan kelinci.

Karakteristiknya agak keriting dan tidak terlalu kuat.

Warnanya putih dan teksturnya lembut.

Serat kelinci sering dimanfaatkan dan diolah menjadi bahan pakaian, campuran benang, bahan kerajinan atau lainnya.

Serat Buatan 

Serat buatan merupakan serat yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia.

Sifat-sifat umum dari serat buatan adalah kuat dan tahan gesekan.

Serat buatan dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar.

Contoh serat buatan antara lain rayon, polyester, dakron, dan nilon.

Rayon merupakan serat buatan yang pertama dibuat.

Serat rayon berhasil dijual di pasaran karena harganya murah dan dapat digunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna menyerupai wol, sutera, ataupun linen.

Serat rayon pertama kali dibuat untuk membuat pakaian jenis krep atau menyerupai linen.

Seperti halnya serat alami, ciri serat buatan juga dapat kita ketahui melalui analisis pembakaran.

Serat nilon mudah terbakar, meleleh jika dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran keras yang berwarna coklat.

Serat polyester mudah terbakar tetapi apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna cokelat muda.

Seperti halnya serat alami, ciri serat buatan juga dapat kita ketahui melalui analisis pembakaran.

Serat nilon mudah terbakar, meleleh jika dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran keras yang berwarna coklat.

Serat polyester mudah terbakar tetapi apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna cokelat muda. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved