Penanganan Covid
Mengapa Vaksin Pfizer Tahap Awal Hanya untuk Warga Jabodetabek?
Jumlah itu tidak termasuk vaksin Pfizer yang didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis dalam beberapa minggu kedepan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah akan menggunakan Vaksin Pfizer pada tahap awal untuk warga Jabodetabek.
Seperti diketahui, 1.560.780 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia pada Kamis lalu melalui skema pembelian langsung.
Secara bertahap, 50 juta vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia tahun ini melalui skema yang sama.
Jumlah itu tidak termasuk vaksin Pfizer yang didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis dalam beberapa minggu kedepan.
• Apa itu Vaksin Pfizer yang Punya Tingkat Kemanjuran 95 persen Terhadap Covid-19?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM. menjelaskan alasan prioritas pemberian Vaksin Pfizer yang baru tiba ke wilayah Jabodetabek.
Menurutnya, hal itu karena sistem logistik yang kompleks dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.
Widyawati menyatakan, vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan, karena secara spesifikasi vaksin ini harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara – 90 hingga – 60 derajat Celcius.
“Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin," katanya dilansir dari laman resmi Kemenkes.
"Termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikan,” lanjutnya.
• Apa yang Harus Dilakukan Setelah Vaksin Covid ? Lalu, Apa yang Harus Dihindari Setelah Vaksin Covid?
Widyawati menjelaskan, Vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.
Masuknya Pfizer, berarti saat ini terdapat 6 jenis vaksin yang digunakan di Indonesia untuk melawan virus Covid-19, yaitu vaksin Coronavac, buatan Sinovac asal Tiongkok, vaksin Covid-19 produksi Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac.
Kemudian vaksin AstraZeneca asal Inggris, vaksin Moderna dan Pfizer asal Amerika Serikat.
“Pemerintah terus mendatangkan vaksin terbaik dari berbagai produsen dalam rangka mengamankan ketersedian vaksin untuk melindungi 208 juta rakyat Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19,” katanya.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin karena pemerintah sudah menjamin keamanan dan khasiat dari vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini.
• Himbara Targetkan Fasilitasi 3708 Penerima Vaksinasi COVID-19 di Kalimantan Barat
Fakta-fakta Vaksin Pfizer
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang vaksin Pfizer:
1. Asal Amerika Serikat
Vaksin Pfizer merupakan produk gabungan perusahaan Amerika Serikat dan Jerman.
Pfizer merupakan perusahaan farmasi Amerika Serikat yang menggandeng BioNTech, perusahaan asal Jerman.
2. Teknologi mRNA
Teknologi yang dikembangkan oleh Pfizer menggunakan teknologi baru yang disebut mRNA.
Pfizer menyuntikkan mRNA ke dalam tubuh dan menginstruksikan sel untuk menghasilkan protein lonjakan yang ditemukan pada permukaan virus.
Protein lonjakan tersebut akan memacu respons imun, termasuk pembentukan antibodi khusus untuk SARS-CoV-2.
Artinya, vaksin Pfizer tidak mengandung bagian virus atau bakteri yang dilemahkan.
3. Efikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan izin penggunaan darurat (EU) pada 31 Desember 2020 dengan menilai kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin.
Vaksin Pfizer/BioNTech memiliki tingkat kemanjuran 95 persen terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala.
Efek perlindungan mulai berkembang 12 hari setelah dosis pertama, tetapi perlindungan penuh membutuhkan dua dosis yang direkomendasikan WHO untuk diberikan dengan interval 21 hingga 28 hari.
Orang yang tidak boleh menerima vaksin Pfizer adalah mereka yang memiliki riwayat alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun.
Vaksin ini juga memiliki data kemanjuran atau keamanan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Untuk itu, vaksin Pfizer baru direkomendasikan untuk usia 16 tahun ke atas.
Meski demikian, uji coba fase 3 pada anak usia 12-15 tahun menunjukkan tingkat kemanjuran tinggi.
WHO merekomendasikan bahwa negara-negara harus mempertimbangkan untuk menggunakan vaksin pada anak-anak berusia 12-15 tahun hanya ketika cakupan vaksin tinggi dengan 2 dosis tercapai.
Ibu hamil juga direkomendasikan untuk menerima suntikan dari vaksin Pfizer.
4. Efikasi terhadap varian Delta
Terkait varian Delta, studi terbaru yang dilakukan oleh Oxford University menunjukkan efikasi vaksin Pfizer menurun dari 85 persen menjadi 75 persen dalam waktu 3 bulan setelah dosis kedua.
Penurunan tingkat efikasi atau kemanjuran ini terlihat lebih jelas pada mereka yang berusia 35 tahun ke atas.
Kendati demikian, Profesor Statistik Medis dan Kepala Penyelidik Oxford Sarah Walker menyebut, vaksin Pfizer masih sangat baik dalam melawan varian Delta.
Tim peneliti menganalisis sekitar 2,58 juta hasil usap dari 380.000 orang dewasa pada 1 Desember 2020 dan 16 Mei 2021 serta 810.000 hasil tes dari 360.000 partisipan antara tanggal 17 Mei 2021 dan 1 Agustus 2021.
5. Temperatur Penyimpanan
Terkait temperatur penyimpanan, vaksin Pfizer/BioNTech menyediakan wadah khusus dengan es kering, sensor thermal, dan pelacak GPS untuk memastikan vaksin dapat diangkut pada suhu -70 derajat celsius agar tetap layak digunakan.
Sumber: Kompas.com, Kemenkes