Tarif Swab PCR di Kalbar Rp 525 Ribu, Harisson: Tutup Operasional Laboratorium Yang Melanggar ❗

Rumah sakit kan harus tunduk. Kami beruntung dapat supplier yang bisa support harga tersebut

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Kadiskes Kalbar, Harisson saat diwawancarai awak media di Ibis Hotel Pontianak, Sabtu 14 Agustus 2021 

"Penurunan biaya tes PCR dikisaran Rp 525 hingga Rp 550 ribu masih terbilang mahal, tidak semua masyarakat dapat mebiayai tes dengan harga segitu. Terutama saya sendiri," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa penurunan harga tersebut tidak membantunya sebagai seorang mahasiswa rantau.

"Dengan tingginya harga tes PCR di kisaran Rp 525 hingga Rp 550 ribu saya sama sekali tidak terbantu. Pemerintah harus cepat bertindak agar harga tes PCR lebih terjangkau. Dan juga bertindak agar tes PCR lebih merata di berbagai daerah," tuturnya.

Kemudian, ia menyarankan kepada pemerintah untuk menekan harga alat tes PCR. "Pemerintah seharusnya menekan harga dari vendor-vendor penyuplai alat tes PCR agar dapat menurunkan harga lebih murah. Pada akhirnya, semua kalangan masyarakat mendapatkan harga yang terjangkau," ungkapnya.

Ia menyarankan kebijakan perjalanan untuk diubah. "Untuk daerah yang masih menerapkan PPKM level 3 ke bawah, peraturan perjalanan keluar-masuk dengan kartu vaksin saya rasa sudah cukup. Kasihan masyarakat kurang mampu yang harus keluar uang untuk tes PCR yang masih terbilang mahal," jelasnya.

Sementara itu seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta asal Pontianak, Xena mengatakan bahwa ia merasa senang dengan harga baru tersebut.

"Turut senang, karena harganya turun cukup banyak. Sehingga saya jadi tidak berat lagi sebagai mahasiswa rantau kalau mau pulang kampung. Seperti kemarin sebelum penurunan harga, tes PCR seharga tiket pesawat," jelasnya.

Xena juga ikut berkomentar terkait kebijakan vaksin untuk perjalanan. "Menurut saya terkesan menyusahkan, padahal sebelumnya kan diinformasikan bahwa itu tidak wajib. Tapi kok pada akhirnya vaksin seperti diwajibkan. Saya mahasiswa rantau yang kuliah di Jawa, saya masih kesulitan untuk vaksin karena persyaratan KTP. Kuota vaksin untuk pemegang KTP luar Jawa masih sedikit, jadi tidak terdahulukan," ungkapnya.

Dirinya juga menyampaikan harapan untuk kebijakan perjalanan di masa pandemi. "Harapannya aturannya dapat diperbaiki agar tidak menyusahkan seluruh kalangan masyarakat. Agar tetap nyaman untuk bergerak," tuturnya.

Sementara itu, peserta tes PCR di Laboratorium Klinik Sakura Jl Ayani Pontianak, Suryana mengatakan bahwa ia hendak melakukan perjalanan dengan syarat hasil tes PCR.

"Saya hendak keluar kota hari Minggu ini. Makanya saya ke sini, karena satu di antara syarat perjalanan itu ialah hasil tes PCR," jelasnya.

Ia menambahkan, "Di sini tes PCR Rp 500 ribu kalau hasilnya diambil besok. Sementara kalau hasilnya diambil hari ini juga harganya Rp 700 ribu. Kalau saya yang hasilnya ambil besok." imbuhnya.

[Update Berita Seputar Swab PCR di Kalbar]

Midji: Dukungan Pengusaha
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan terkait kebijakan penurunan harga tes PCR juga harus didukung oleh pihak pengusaha yang menyediakan reagen kit. Harga reagen kit PCR harus menyesuaikan dengan kebijakan tersebut. Sebelumnya harga reagen kit PCR sekitar Rp 400 ribu.

Dengan kebijakan sekarang tidak disesuaikan, maka akan berdampak pada laboratorium-laboratorium yang harus membeli reagen kit PCR dengan harga lebih mahal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved