Apakah Kopi Menyebabkan Darah Tinggi atau Hipertensi ?

Meminum kopi tentu nikmat bagi para pencinta kopi, namun terkadang ada yang takut ketika mempunyai riwayat penyakit hipertensi.

Editor: Jimmi Abraham
PIXABAY/SHIXUGANG
Ilustrasi kopi dengan gula. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apakah kopi bisa memicu tekanan darah tinggi atau darah tinggi ?

Meminum kopi tentu nikmat bagi para pencinta kopi, namun terkadang ada yang takut ketika mempunyai riwayat penyakit hipertensi.

Melansir Medical News Today, kafein adalah vasokonstriktor, yang berarti dapat menyempitkan ukuran pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Senyawa kafeinlah yang memicu efek tersebut karena berinteraksi dengan berbagai reseptor di otak.

Meski begitu, para ahli meyakini bahwa senyawa lain dalam kopi, seperti antioksidan, memiliki efek perlindungan terhadap pembuluh darah.

Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menjelaskan keterkaitan kopi terhadap tekanan darah secara meyakinkan.

(Update berita kesehatan lainnya disini)

Belimbing Bermanfaat untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi ! Ini Cara Membuat Jus Belimbing

Ilustrasi minum <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/kopi' title='kopi'>kopi</a>.

Ilustrasi minum kopi.(PEXELS/BURST)

Namun, melansir Healthline, meski kopi disebut dapat memicu peningkatan tekanan darah, penelitian menunjukkan bahwa hal itu hanya terjadi pada periode singkat setelah dikonsumsi.

Sebuah tinjauan dari 34 penelitian menunjukkan bahwa 200 hingga 300 miligram kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing 8 mmHg dan 6 mmHg.

Adapun 200 hingga 300 miligram kafein tersebut kira-kira jumlahnya sama dengan 1,5 hingga 2 cangkir kopi.

Para peneliti kemudian mengamati efek tersebut hingga tiga jam setelah kopi dikonsumsi dan hasilnya sama, baik pada orang dengan tekanan darah normal di awal maupun pada orang yang sudah punya tekanan darah tinggi sebelumnya.

Menariknya, konsumsi kopi rutin tidak memberi efek yang sama terhadap tekanan darah.

Para peneliti menduga, penyebabnya adalah karena toleransi kafein yang sudah terbangun ketika seseorang sudah terbiasa minum kopi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved