Dukung Kesetaraan Gender XL Axiata Ingatkan Pentingnya Keberadaan Jalur Bakat Bagi Perempuan

kesetaraan gender dan partisipasi perempuan dalam memajukan ekonomi terus meningkat, namun jalur bakat bagi mereka dinilai justru semakin menyempit

Editor: Nina Soraya
Tribunpontianak.co.id/Istimewa
Direktur & Chief Strategic Transformation and Information Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya ditunjuk secara resmi menjadi chair dari G20 Empower mewakili Indonesia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Isu kesetaraan gender sudah merebak sejak lama. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan penguatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender.

Direktur & Chief Strategic Transformation and Information Officer PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Yessie D Yosetya, mengingatkan pentingnya keberadaan “jalur bakat untuk perempuan” (female talent pipeline).

Menurutnya hal ini berguna memastikan kaum perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menuju posisi manajemen senior di semua sektor industri.

Pemerintah Gandeng Perguruan Tinggi Untuk Presidensi G20 Indonesia

Menurutnya, dalam beberapa dekade terakhir, meski kesetaraan gender dan partisipasi perempuan dalam memajukan ekonomi terus meningkat, namun jalur bakat bagi mereka dinilai justru semakin menyempit.

“Pada kenyataannya, menurut data Global Gender Gap Report (GGGR) 2021, hanya 27% dari peran kepemimpinan dalam posisi manajerial merupakan perempuan,” ungap Yessie dalam kapasitas sebagai Chair dalam Forum G20 Empower Indonesia.

Dalam hal kesetaraan gender, angka ini menunjukkan sedikit kemajuan dibandingkan dari satu tahun yang lalu, namun masih tetap kurang terwakilkan secara signifikan.

“Di tingkat global, hanya ada tiga pemimpin perempuan dengan kulit berwarna yang terdaftar sebagai CEO di perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500,” papar Yessie.

Menko Airlangga Hartarto Beberkan Strategi Indonesia Pimpin Presidensi G20

Menurut Yessie, kondisi tersebut terlihat semakin buruk lagi dengan adanya dampak dari pandemi Covid-19. 

Mengutip data Organisasi Buruh Internasional (ILO), pengurangan pekerjaan tahun 2020 lebih tinggi menerpa perempuan daripada kepada pria. 

Oleh karena itu, pandemi juga memunculkan kendala baru bagi upaya meningkatkan kesetaraan gender di seluruh dunia, termasuk pada jalur bakat bagi perempuan.

Setelah berinvestasi pada pegawai perempuan saat mereka memasuki posisi junior, pengusaha tampaknya memang sering kehilangan keberadaan mereka karena gagal mempertahankan talenta di jenjang yang lebih tinggi.

Negara G20 Sepakat Tingkatkan Ketahanan Sistem Keuangan di Masa Covid-19

Hal ini senada dengan kekhawatiran yang sempat mengemuka di dalam Forum Ekonomi Dunia 2020, bahwa terjadi hambatan dalam proses retensi perempuan dalam saluran bakat dan dalam promosi mereka ke peran kepemimpinan yang sangat berpotensi mempengaruhi upaya peningkatan kesetaraan gender di kalangan swasta.

 Data ILO juga menyebutkan, pada 2019, nilai keikutsertaan tenaga kerja perempuan adalah 27% di bawah nilai kaum pria. 

Secara global, berdasarkan penghitungan pertimbangan populasi rata-rata, hampir 80% dari pria berumur 15-64 tahun berada dalam tenaga kerja versus hanya 52.6% dari perempuan dalam kelompok usia yang sama.

Negara G20 Sepakat Lanjut Berikan Keringanan Pembayaran Utang LN untuk Negara Terdampak Covid-19

Hal ini merupakan sebagian dari penjelasan mengapa kesenjangan gender dalam keikutsertaan tenaga kerja bertahan di atas 35%, berdasarkan data GGGR 2021.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved