Lawan Covid19

Bukti Vaksinasi Covid Efektif Beri Perlindungan! Keterisian Tempat Isolasi Kini di Bawah 80 Persen

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga 12 Agustus 2021, tingkat keterisian tempat isolasi di bawah 80 persen.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNNEWS
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Penanggulangan pandemi covid-19 menuai hasil positif dari hari ke hari yakni terjadi penurunan kasus.

Turunnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan meningkatnya angka kesembuhan dalam beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah Indonesia berdampak pada turunnya tingkat keterisian tempat isolasi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga, Kamis 12 Agustus 2021, tingkat keterisian tempat isolasi di seluruh provinsi berada di bawah 80 persen.

"Selanjutnya per 12 Agustus tidak ada provinsi yang mencatatkan tempat perawatan isolasi lebih dari 80 persen. Tentunya hal ini menggembirakan sehingga dapat menekan beban sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit," kata Nadia dalam Konferensi Pers virtual yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 13 Agustus 2021.

Meskipun demikian kata dia, tempat perawatan ICU masih tinggi di beberapa provinsi di Indonesia dengan angka di atas 80 persen, di antaranya Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.

Syarat dan Cara Pekerja Dapat Subsidi Gaji Rp1 Juta Disalurkan Langsung ke Rekening Penerima BSU

Pemerintah kata Nadia sedang menggalakan pelacakan kontak erat, mengingat pelacakan tersebut merupakan kunci untuk menemukan kasus lebih awal.

Dampaknya kata dia, warga yang kedapatan positif Covid-19 dapat diisolasi atau karantina dengan lebih cepat agar tidak terjadi penyebaran secara luas.

"Kita akan terus mengupayakan tracing ditingkatkan dengan memperbaiki sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan. Kementerian Kesehatan tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data untuk terus melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap kualitas data secara nasional," ujarnya.

Vaksinasi Efektif

Pemerintah memutuskan memberikan vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat atau booster terhadap tenaga kesehatan (Nakes).

Pemberian dosis ketiga dilakukan karena vaksinasi sangat efektif memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi Covid-19.

"Vaksinasi masih berfungsi sebagai alat yang efektif dalam menekan resiko perawatan dan kematian pada Nakes," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadila Tamirzi, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 13 Agustus 2021.

Efektivitas vaksinasi tersebut diperkuat dengan hasil penelitian atau studi kasus yang dilakukan pemerintah terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta pada periode Januari-Juni 2021.

Studi dilakukan mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian kepada tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin, baru mendapatkan vaksin dosis pertama, dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap (2 dosis).

"Hasil dari studi ini menyimpulkan bahwa pada periode Januari dan Maret 2021, vaksin Coronavac cukup efektif dalam mencegah infeksi Covid-19, namun pada periode April dan Juni vaksinasi lengkap, kurang cukup melindungi Nakes dari infeksi Covid-19," katanya.

Meskipun kurang cukup efektif dalam melindungi Nakes dari paparan Covid-19, ternyata vaksinasi lengkap efektif mengurangi Nakes dari risiko perawatan dan kematian akibat Covid-19.

CARA Klaim Bantuan Kuota Internet untuk Murid dan Guru! Cek Jadwal Penyaluran Kuota hingga November

Pada bulan Januari sampai Maret, kata Nadia, terdapat 12 persen Nakes yang belum vaksinasi, 19,3 persen baru vaksinasi dosis pertama, dan 18 persen telah mendapatkan dosis lengkap.

Nadia menambahkan pada periode April sampai Juni ternyata proporsi Nakes belum vaksin yang dirawat akibat Covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 24 persen.

Nakes yang baru sekali vaksinasi, yang dirawat turun menjadi 8,1 persen.

Sementara itu Nakes yang telah vaksinasi dosis lengkap, yang dirawat berkurang 6 kali lebih rendah menjadi 3,3 persen.

Selain itu sepanjang Januari sampai Juni 2021, tercatat 20 tenaga kesehatan meninggal akibat Covid-19.

"75 persen kematian terjadi pada Nakes yang belum mendapatkan vaksinasi dan Nakes yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama," katanya.

Nadia menjelaskan terdapat peningkatan tingkat kematian pada Nakes di periode April-Juni.

Pada April sampai Juni 2021 kematian pada Nakes yang belum vaksinasi mencapai angka 2,5 persen dan yang vaksinasi dosis pertama 1,85 persen, dan yang telah divaksinasi lengkap 2 dosis, turun hingga 0,16 persen.

Pada periode sebelumnya yaitu Januari-Maret tingkat kematian pada Nakes yang belum menerima vaksin sebesar 0.68 persen, yang telah mendapatkan vaksinasi pertama adalah 0,3 persen, dan yang telah mendapatkan dosis lengkap 0,2 persen.

"Peningkatan proporsi kematian terjadi pada periode kedua pada tenaga kesehatan yang belum atau hanya divaksinasi 1 dosis saja," katanya.

KABAR BAIK untuk Indonesia! Kasus Aktif Covid Turun, Update Corona Indonesia 10 Agustus 2021

Sehingga, kata dia efektivitas Coronavac dalam mencegah perawatan dan kematian akibat Covid-19 ternyata lebih rendah pada periode kedua atau dengan kata lain menurun.

Rinciannya, efektivitas vaksin Coronavac terhadap resiko perawatan berkurang dari 74 persen pada Januari-Maret menjadi 53 persen pada April-Juni.

Sementara efektivitas CoronaVac dalam mencegah kematian berkurang dari sebesar 95 persen pada Januari -Maret menjadi 79 persen pada periode April-Juni 2021.

"Atas dasar ini pula Kemenkes memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk menambah perlindungan bagi Nakes yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19, karena tugasnya," katanya.

Nadia menambahkan pemberian vaksinasi dosis ketiga bagi Nakes ini telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli imunisasi Nasional atau ITAGI.

"Vaksinasi diiringi dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat akan membantu mengurangi resiko keparahan dan kematian akibat infeksi covid 19," ujarnya. (*)

[Info Lengkap Lawan Covid19]

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved