Pola Hidup Sehat
PENYAKIT OCD Sebabkan Penderitanya Selalu Cemas & Gelisah, Kenali Gejala Penyakit OCD
Semua orang kadang mengalami hal ini, tetapi pada penderita OCD, pikiran tersebut muncul berulang-ulang dan menetap.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.
Kelainan ini mengganggu pikiran penderitanya dengan menghasilkan rasa gelisah, cemas, khawatir, takut, dan menuntut melakukan hal yang sama berulang kali.
Perilaku ini akan terus dilakukan penderitanya hingga keinginan dari pikiran mereka terpenuhi.
Pikiran dan perilaku ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan sosial penderita, baik disadari maupun tidak.
Semua orang kadang mengalami hal ini, tetapi pada penderita OCD, pikiran tersebut muncul berulang-ulang dan menetap.
Pikiran obsesif bisa tiba-tiba muncul ketika penderita OCD sedang memikirkan atau melakukan hal lain.
• Telapak Tangan dan Kaki Berkeringat Tanda Penyakit Apa? Pengidapnya Rasakan Gejala Seperti Ini
Beberapa pikiran obsesif antara lain:
Takut kotor atau terkena penyakit, misalnya menghindari bersalaman dengan orang lain atau menyentuh benda yang disentuh banyak orang.
Sangat menginginkan segala sesuatu tersusun selaras atau teratur dan tidak senang bila melihat sekumpulan benda menghadap ke arah yang berbeda.
Takut melakukan sesuatu yang bisa berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain, misalnya merasa ragu apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu.
Gejala OCD
Gejala OCD adalah gangguan pikiran yang menimbulkan rasa cemas atau takut terus menerus, dan perilaku yang dilakukan berulang kali guna menghilangkan kecemasan tersebut.
Sebagai contoh, penderita OCD yang takut terkena penyakit, akan mencuci tangan secara berlebihan atau terlalu sering membersihkan rumah.
Gejala gangguan jiwa ini perlu dibedakan dengan OCPD (obsessive compulsive personality disorder) yang merupakan gangguan kepribadian.
Psikiater akan melakukan wawancara secara mendalam mengenai pikiran dan perilaku yang timbul, serta menggali dampaknya pada kehidupan penderita.