Banyak Peristiwa Besar di Bulan Muharram, Ubaidullah: Resolusi Utama Adalah Hijrah
Dijelaskan Ubaidullah, muharram merupakan bulan haram (suci), kebiasaan bangsa arab dilarang berperang dibulan ini. Umat Islam pun dianjurkan untuk be
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Kota Pontianak, Ubaidullah Murjani Yatim, S.Pd.I, M.Pd mengungkapkan jika banyak peristiwa besar di bulan Muharram.
Dipaparkannya adapun peristiwa penting yang terjadi di bulan muharram ialah Nabi Adam AS bertaubat, Nabi Nuh mendarat dibukit Zuhdi setelah 6 bulan diatas banjir besar, Nabi Musa selamat dari kejaran Firaun dan tentaranya, Nabi Ayyub sembuh dari sakitnya setelah 18 tahun.
Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus, hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, Nabi Yusuf bebas dari penjara Mesir, Nabi Sulaiman dianugerahi kerajaan yang tidak ada banding sebelum dan sesudahnya serta Wafatnya Husein bin Abi Thalib di Karbala.
Dijelaskan Ubaidullah, muharram merupakan bulan haram (suci), kebiasaan bangsa arab dilarang berperang dibulan ini. Umat Islam pun dianjurkan untuk berpuasa.
"Kita disunnahkan untuk berpuasa Asyuro dan Tasu'a tanggal 9 dan 10 Muharram. Sebab pada waktu itu banyak peristiwa penting terjadi," ujarnya, Rabu 11 Agustus 2021.
• JADWAL Puasa Tasua 9 Muharram dan Puasa Asyura 10 Muharram & Bacaan Niat Puasa Tasua serta Asyura
"Ketika Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Madinah, beliau melihat Bani Israil sedang berpuasa, Nabi bertanya kenapa kalian berpuasa pada hari ini (10 Muharram), mereka mengatakan kami berpuasa atas peristiwa bebasnya Nabi Musa dari kejaran Firaun. Maka Nabi SAW Mengatakan, kami lebih berhak berpuasa atas kebahagiaan Nabi Musa AS.
Maka Nabi lalu memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Maka untuk menyelisihi Ban Israil, Nabi perintahkan kepada umatnya untuk menambah satu hari sebelum atau setelah tgl 10 Muharram untuk berpuasa. Banyak dalil shahih yang menjelaskan hal ini," paparnya.
Lebih lanjut, Ubaidullah pun mengajak di tahun baru Muharram 1443 H ini agar umat Islam semakin menguatkan ukhuwah Islamiyah, satukan potensi besar untuk Izzul Islam Wal Muslimin.
"Satu resolusi utama dalam pergantian tahun ini adalah Hijrah. Kita mesti bersungguh-sungguh pindah dari hal-hal negatif kepada hal-hal positif. Pada sesuatu yang euforia kepada yang lebih produktif," tuturnya.
"Muharram adalah momentum untuk kita lebih peka dan peduli pada sesama, terlebih dimasa pandemi seperti saat ini. Banyak saudara-saudara kita yang tidak seberuntung kita, banyak diantaranya yang di PHK dan luntang lantung memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan semangat Muharram marilah kita tingkatkan rasa solidaritas sosial diantara sesama anak bangsa," tutup Ubaidullah. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)