Apa Usaha yang Dilakukan Rasulullah SAW untuk Membina Pertahanan di Madinah?
Rasulullah SAW membina masyarakat Madinah dalam bidang pertahanan dengan membentuk satuan pasukan keamanan.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW mengembangkan Islam di Madinah.
Berbagai upaya dilakukan Rasulullah SAW untuk membina masyarakat Madinah.
Mulai dari pembinaan keagamaan, sosial, ekonomi dan membina pertahanan.
Nilai- nilai ajaran Islam yang dikembangkan untuk membangun masyarakat Madinah adalah persaudaraan, saling menyayangi, saling menolong, saling menghormati, santun, menebarkan kedamaian, dan cinta kebersihan.
• Apa Usaha yang Dilakukan Rasulullah SAW untuk Membina Keagamaan di Madinah?
Nabi Muhammad SAW menekankan persaudaraan antara sahabat Muhajirin (penduduk Makkah yang hijrah ke Madinah) dan sahabat Ansar (penduduk muslim asli Madinah).
Sahabat Ansar hijrah ke Madinah hanya membawa bekal seadanya.
Mereka tidak mempunyai rumah dan tidak membawa banyak harta.
Mereka benar-benar membutuhkan bantuan saudara sesama muslim di Madinah.
Kaum Muhajirin ditolong oleh kaum Ansar.
Karena itulah kaum muslim madinah disebut sahabat Ansar (penolong).
• Siapa Nama-nama Sahabat Rasulullah SAW yang Tergolong Khulafaurrasyidin?
Kaum Ansar merelakan rumah, hewan peliharaan, uang, gandum, dan tanah perkebunannya dibagi dengan saudara-saudara sesama muslim yang baru berhijrah.
Sikap dermawan inilah yang semakin mengokohkan persaudaraan di antara mereka.
Nabi Muhammad SAW menguatkan ikatan persaudaran sesama muslim, hidup saling tolong menolong dan saling mengasihi.
Karena itu, kaum muslim Madinah menganggap kaum muslim dari Makkah (Muhajirin) sebagai suadara.
Ikatan persaudaraan yang tadinya berdasarkan karena nasab dan suku, sekarang didasarkan pada ukhuwah Islamiah (persaudaraan keislaman).
Ikatan ini lebih kuat karena adanya kesamaan akidah dan keimanan.
Kaum Ansar telah menunjukkan keteladanannya bahwa sesama muslim adalah saudara.
Membantu saudara yang sedang membutuhkan adalah sebuah kewajiban.
Bantuan yang diberikan pun tidak hanya harta, tetapi juga perlindungan keamanan.
Sebaliknya kaum Muhajirin juga berterimakasih atas bantuan kaum Ansar dengan menjaga persaudaraan dan mengelola tanah maupun peternakan yang ia peroleh menjadi produktif (menghasilkan).
• Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 5 Halaman 46 47 48 49 50 Buku Tematik SD Subtema 1 Pembelajaran 6 H 46-50
Dengan demikian, kaum Muhajirin tidak berpangku tangan dan menggantungkan kebutuhan sehari-harinya terhadap kaum Ansar secara terus menerus.
Rasulullah SAW membina masyarakat Madinah agar saling menghormati dan menyayangi.
Bagi yang muda harus menghormati yang tua, dan yang tua mengasihi yang muda.
Anak-anak harus taat dan hormat kepada kedua orang tuanya, sementara orang tua menyayangi anak-anaknya, baik anak laki-laki maupun perempuan.
Rasulullah SAW menyetarakan (menyamakan) dengan adil antara anak laki-laki dan perempuan.
Anak perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata apalagi dibunuh, sebagaimana budaya jahiliyah di masa lalu.
Rasulullah SAW melarang keras sahabatnya saling mencaci dan memfitnah.
• KUNCI JAWABAN Tema 2 Kelas 5 Halaman 23 24 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Subtema 1 Pembelajaran 3
Karena fitnah termasuk dosa besar.
Mencaci maki juga dilarang karena menyebabkan pertengkaran dan permusuhan.
Sebaliknya Rasulullah Saw. menekankan para sahabat untuk husnuzan dan tabayun (klarifikasi) agar tidak terjadi salah paham.
Rasulullah Muhammad SAW juga menekankan kebersihan di lingkungan masyarakat Madinah.
Dengan demikian, lingkungan masyarakat Madinah juga bersih dan indah.
Upaya Rasulullah SAW Membina Pertahanan di Madinah
Rasulullah SAW membina masyarakat Madinah dalam bidang pertahanan dengan membentuk satuan pasukan keamanan.
Hal ini untuk menjaga keamanan kota Madinah.
Saat dakwah Rasulullah SAW mendapat serangan kaum musyrik, Rasulullah SAW berani mempertahankan kebenaran dakwah Islam.
Inilah pentingnya membentuk pasukan, yakni untuk mempertahankan diri.
Perkembangan Islam di Madinah sangat pesat.
Berbagai aspek kehidupan masyarakat Madinah baik bidang agama, sosial, maupun ekonomi berhasil membawa masyarakat Madinah sejahtera lahir batin.
Rasulullah SAW juga membangun pemerintahan Madinah dengan prinsip musyawarah sebagaimana tuntunan Al-Qur’an.
Keberhasilan ini membuat kaum kafir Quraiys tidak suka dan merasa terancam.
Hal ini menyebabkan mereka menyusun rencana memusuhi dan menyerang Islam.
Sebagai pemimpin, Rasulullah SAW mengetahui ancaman ini sehingga beliau mengajak para sahabat untuk berjihad mempertahankan diri dari ancaman musuh.
Rasulullah SAW sangat lembut dan penuh kasih sayang dan sangat cinta damai.
Namun beliau berjihad perang melawan kaum kafir Quraisy untuk mempertahankan diri.
Beliau siap mempertahankan diri dengan semangat perjuangan yang tinggi.
Karenanya setelah enam bulan di Madinah, untuk kepentingan pertahanan, Rasulullah SAW membentuk satuan-satuan tentara (sariya).
Di antara pemimpin satuan pasukan tersebut adalah sahabat Hamzah, sahabat 'Ubaidah bin Harits dan sahabat Sa'd bin Abi Waqash.
Sumber: Buku SKI Kelas V