Masyarakat Subah Dambakan Perbaikan Jalan

Dimana daerah transmigrasi itu memang memiliki beberapa perusahaan yang beroperasi disana, tapi kondisi masyarakatnya kurang di perhatikan.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Masyarakat Kecamatan Subah, Wahyudi Wibowo Sari. (Istimewa) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Masyarakat Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas mengakui jika mereka sudah lama mendambakan perbaikan jalan.

Salah seorang masyarakat Subah, Wahyudi Wibowo Sari mengatakan sudah sejak lama jalan di daerahnya, di Desa Sabung, Kecamatan Subah kondisinya rusak berat. Bahkan bisa lebih parah kata dia jika di musim hujan, jalan rusak dan banjir kerap menerjang.

"Kita sambut baik niat Pemkab Sambas itu, kita sudah lama mendambakan perbaikan jalan di Subah. Bukan hanya di Sabung, tapi banyak juga daerah lain yang kondisi masuk ke desanya rusak berat," katanya, Senin 9 Agustus 2021.

Selain jalan kata Bowo, kondisi beberapa jembatan juga terdapat rusak ringan hingga rusak berat.

DPRD Sambas Dukung Pemkab Minta Perusahaan Salurkan CSR untuk Perbaikan Jalan di Kecamatan Subah

"Bukan hanya jalan, tapi juga jembatan ada beberapa yang rusak berat. Kalau di lewati mobil truk dengan muatan sawit kita juga rawan patah, kalau patah jangankan mobil perusahaan. Motor masyarakat saja tidak bisa lewat," tegasnya.

Bowo yang juga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas itu mengaku jika memang kondisi Subah cukup ironis.

Dimana daerah transmigrasi itu memang memiliki beberapa perusahaan yang beroperasi disana, tapi kondisi masyarakatnya kurang di perhatikan.

"Kita di Subah banyak perusahaan, tapi banyak juga masyarakat yang tidak di perhatikan, jalan-jalan kita rusak berat bahkan mungkin kalau di data benar-benar masih banyak juga masyarakat kita disana yang belum sejahtera," katanya.

"Baik itu masyarakat asli Subah dan masyarakat pendatang atau transmigrasi disana jangan-jangan masih banyak yang belum sejahtera. Kompleks masalah disana, masyarakat transmigrasi itu tanah pekarangan dan tanah untuk perkebunan atau lahan pertanian yang di janjikan saja masih banyak belum dapat," tutupnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Sambas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved