Berita Video
Pengusaha di Pontianak Tepati Janji Bantu Warga Terdampak Covid-19, Inilah Sosok Hendri Saputra
Adapun hasil lelang rumah tersebut untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seorang pengusaha Kota Pontianak membantu masyarakat terdampak langsung pandemi covid-19 dengan melelang rumahnya.
Sama dengan yang dilakukan keluarga mendiang Akidi Tio, penyaluran bantuan juga melalui Polda setempat. Namun, bedanya, keluarga mendiang Akidi Tio hingga saat ini masih ingkar.
Sedangkan pengusaha property di Kota Pontianak menepati janjinya.
Hendri Saputra yang akrab dipanggil Alunk, mengumumkan pemenang dari satu unit rumah yang dilelangnya beberapa waktu lalu melalui akun Instagram-nya @alunkhendri.
Satu unit rumah yang ia lelang tersebut adalah type 36 premium terletak di Jalan Ampera, Pontianak.
Adapun hasil lelang rumah tersebut untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.
• Beda dengan Keluarga Akidi Tio, Pengusaha di Pontianak Tepati Janji Bantu Warga Terdampak Covid
Lalu siapa pemenang lelang tersebut? Ia adalah Sung Yang atau dengan nama di akun Instagram @herriajs dan @baby.devvv dengan harga penawaran lelang tertinggi Rp 205 juta.
Sebelumnya lelang satu unit rumah tersebut dibuka mulai dengan harga Rp 50 juta.
Dimana hasil lelang seluruhnya disumbangkan untuk bantuan covid-19 yang akan disalurkan melalui Polda Kalbar.
Pada postingan di Instagram @alunkhendri sendiri tampak banyak sekali warga yang ikut memberikan komentar.
Lalu pada postingan lelang rumah tersebut juga tampak ada dua penawaran tertinggi mencapai Rp 200 sampai Rp 205 juta.
Alunk sendiri menjelaskan alasannya ingin menghibahkan Rumah yang ia bangun tersebut, melihat di masa PPKM ini banyak sekali masyarskat yang membutuhkan bantuan.
“Kebetulan sebelumnya kita juga sudah pernah memberikan bantuan sembako yang kita bagikan di Kantor kita pada saat PPKM,” ujar Alunk kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat 6 Agustus 2021.
Tak disangka saat itu, ketika ia membagikan postingan di Instagram banyak masyarakat yang datang ke kantornya ingin meminta bantuan sembako yang telah disiapkan.
“Saat itu yang datang meminta bantuan membludak sampai akhirnya tim kantor kewalahan. Saya pikir kayak gini tidak efektif,” jelasnya.