Sambas Kekurangan Oksigen, Juliarti Ajak Pantau Dari Dua Sisi
"Lalu masyarakat kita juga kalau sakit, dilayani kurang baik pasti marah. Padahal yang menyebabkan kita sakit itu bukan petugas kesehatan, tapi kita s
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi meminta agar masyarakat dan semua pihak bisa melihat masalah kelangkaan oksigen dari dua sisi.
Kata dia, dari sisi dunia kesehatan hal ini memang berkaitan dengan masalah persediaan oksigen. Dimana jika kebutuhan meningkatkan, maka sudah barang pasti persediaan berkurang. Lalu di sisi lain juga adalah dari masyarakatnya sendiri.
"Ini sudah menjadi masalah indonesia bahkan dunia ya kalau berkaitan dengan keterbatasan fasilitas kesehatan. Karena kalau banyak yang sakit pasti fasilitas kita kurang, ini yang mungkin tidak terpikirkan. Padahal kita selalu memikirkan yang baik-baik, tapi tidak membahas apa yang jadi hambatan," ujarnya, Jumat 23 Juli 2021.
"Lalu masyarakat kita juga kalau sakit, dilayani kurang baik pasti marah. Padahal yang menyebabkan kita sakit itu bukan petugas kesehatan, tapi kita sendiri yang tidak menjaga kesehatan," katanya.
Jadi harusnya kata dia mestinya memang melihat masalah kelangkaan itu dari dua sisi.
• Dinkes Sebut Kabupaten Sambas Perlu 125 Tabung Oksigen Per-Hari
"Mestinya kita melihat dua sisi, jangan hanya menyalahkan yang memberikan pelayanan. Tapi juga kita lihat dari sisi kepatuhan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, karena kita tahu kalau sudah sakit pasti larinya ke rumah sakit, sedangkan fasilitas kita tahu, juga punya keterbatasan," ungkapnya.
Untuk membantu penambahan ketersediaan oksigen di Kabupaten Sambas. Kata dia, dia juga sudah mencoba berkoordinasi di pihak provinsi.
"Kita sudah komunikasikan ke satgas provinsi untuk mengatasi kekurangan, ternyata Gubernur sudah siap. Dia bekerjasama dengan Batam dan Kementerian Malaysia dan sudah di tandatangani persetujuannya," ungkapnya.
Kata dia, dirinya juga sudah menyampaikan sarannya kepada Direktur RSUD Sambas, jangan sampai menimbulkan blunder yang bisa mengundang keresahan di masyarakat.
"Untuk masalah kecil kemarin itu sudah selsai, Direktur RSUD sudah saya komunikasikan mereka juga mengakui kesalahannya. Kita juga tegur, jangan seperti itu agar tidak meresahkan masyarakat," tuturnya.
"Dan kepada masyarakat juga kita wanti-wanti jangan mau sakit, ayo kita Patuhi Prokes Covid-19. Karena sebanyak apapun fasilitas kesehatan kalau banyak yang sakit tidak akan tertampung. Jadi mari sama-sama kita menjaga, dengan sama-sama mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.
Karenanya, dia juga mengajak untuk menghargai para tenaga kesehatan yang sudah bekerja keras mengatasi pandemi Covid-19.
"Kita hargai juga nakes kita, karena banyak juga dokter yang sudah meninggal karena Covid-19, mereka capek juga. Jangan sedikit-sedikit kita salahi mereka, jadi mari jaga kesehatan dan patuhi 5 M," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)