Belasan Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar, Bupati Sambas Sampaikan Rasa Prihatin Mendalam
dia mengimbau kepada seluruh nelayan di Kabupaten Sambas untuk sementara waktu melaut. Dan jikapun melaut kata dia, dirinya meminta agar melihat kondi
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, Satono merasa sangat prihatin dengan nasib para nelayan yang kapalnya karam di tengah laut saat cuaca ekstrem melanda Kabupaten Sambas dan Kalimantan Barat beberapa waktu lalu.
Untuk itu dia mengimbau kepada seluruh nelayan di Kabupaten Sambas untuk sementara waktu melaut. Dan jikapun melaut kata dia, dirinya meminta agar melihat kondisi cuaca, karena saat ini kondisi cuaca ekstrem dan berubah dengan cepat.
"Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan untuk sementara ini bertahan dulu, jangan melaut, karena akhir-akhir ini cuaca ekstrem. Berita dimana-mana banyak kapal karam. Bahkan banyak korban meninggal dunia," ujarnya, Selasa 20 Juli 2021.
• Bertahan Dengan Minum Air Laut Tanpa Makan, Cerita Mirat Saat Terombang-ambing 4 Hari 4 Malam
Satono mengatakan, profesi nelayan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Karena setiap hari, kebutuhan ikan di pasar-pasar bergantung kepada nelayan yang ada di lautan. Namun di sisi lain kata dia, susah senang nelayan di tengah laut lepas tidak ada yang tahu.
Karenanya faktor keselamatan mesti sangat diperhatikan. Kata dia, para nelayan selain ditunggu di pasar ikan, Satono menyebut, para nelayan juga ditunggu keluarga di rumah.
Untuk itu, Satono mengingatkan agar setiap nelayan yang melaut harus pulang dengan selamat agar bisa berkumpul dengan keluarga. Untuk itulah, dia menahan para nelayan di Sambas menangkap ikan selama cuaca ekstrem belakang ini.
"Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Saya mengimbau, sementara tunda dulu melaut, demi keamanan dan keselamatan diri bersama," tutupnya. (*)
(Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas)