Prakiraan Cuaca

Pagi dan Malam Terasa Lebih Dingin, Fenomena Apa yang Akan Terjadi? Berikut Penjelasan BMKG

Tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

Editor: Marlen Sitinjak
IST
Thermometer adalah Alat pengukur suhu suhu. 

Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia semakin signifikan.

Sehingga ini juga berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar.

"Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari," kata dia.

Fenomena Aphelion

Lantas bagaimana kaitan fenomena Aphelion dengan cuaca dingini saat ini?

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, mengatakan Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Aphelion merupakan merupakan fenomen dimana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari.

Herizal mengatakan bahwa posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi (aphelion), namun kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.

"Secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau. Hal ini menyebabkan seolah aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved