Pola Hidup Sehat

Ibu Hamil Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi, Waspada Efeknya Pada Bayi Berikut Ini

Sebaiknya, konsultasi dengan dokter untuk menemukan cara yang paling tepat untuk mengontrol tekanan darah sebelum, saat, dan setelah kehamilan.

Shutterstock
Dilansir dari Healthline, kehamilan menyebabkan perubahan hormon dan perubahan perubahan psikologis serta fisik. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Tekanan darah tinggi bisa menyerang siapa saja terutama ibu hamil.

Beberapa wanita memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu dan sang bayi, baik saat kehamilan atau setelah melahirkan.

Untuk menghindari risiko tersebut, wanita hamil sangat disarankan untuk mengontrol tekanan darahnya dengan baik.

Sebaiknya, konsultasi dengan dokter untuk menemukan cara yang paling tepat untuk mengontrol tekanan darah sebelum, saat, dan setelah kehamilan.

[Update Informasi Lainnya Disini]

Tips Diet Hipertensi, dan Panduan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Jenis tekanan darah tinggi sebelum, saat, dan setelah kehamilan

Dilansir dari Centers for Disease Center and Prevention (CDC), berikut adalah jenis kondisi tekanan darah tinggi sebelum, saat, dan setelah kehamilan:

1. Hipertensi kronis

Hipertensi kronis merupakan kondisi yang biasanya dialami sebelum hamil atau sebelum usia kehamilan memasuki 20 minggu.

Wanita yang memiliki hipertensi kronis juga dapat mengalami preeklamsia pada trimester kedua atau ketiga selama kehamilan.

2. Hipertensi gestasional

Hipertensi gestasional terjadi ketika wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi dan tidak memiliki protein dalam urin atau masalah jantung dan ginjal.

Hipertensi gestasional ini biasanya akan hilang setelah melahirkan. Namun, beberapa wanita dengan kondisi ini memiliki risiko lebih tinggi terserang hipertensi kronis di masa mendatang.

Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Hal Ini Wajib Dilakukan Sebelum Vaksinasi Covid-19

3. Preeklamsia/eklampsia

Preeklamsia terjadi ketika wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah tiba-tiba mengalami lonjakan tekanan darah dan protein dalam urin setelah 20 minggu kehamilan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved