Banjir di Kalbar

Pipa Saluran Air Bersih Rusak Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Desa Pakak, Sintang

Saluran paralon air bersih dari pegunungan (bukit bank) juga terputus. Air banjir sangat keruh pekat dan bercampur lumpur

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Akibat diguyur hujan, ratusan rumah warga di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, tergenang air luapan sungai sungai genik. Arus genangan air setinggi pinggang orang dewasa juga menghanyutkan sejumlah ternak warga. Bukan itu saja, kaki bukit Bank di desa tersebut juga terjadi longsoran tanah. 

Berdasarkan data pengamatan 24 jam di 8 Stasiun Pengamatan BMKG Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan hujan kategori ekstrem >150mm terjadi di Paloh (Sambas), Jongkat (Mempawah), dan Supadio (Kubu Raya).

Hujan kategori sangat lebat (100 – 150mm) terjadi di Kota Pontianak. Hujan lebat (50 – 100mm) terjadi di Nanga Pinoh (Melawi), Tebelian (Sintang) dan Rahadi Oesman (Ketapang). Hujan sedang (20 – 50mm) terjadi di Putussibau (Kapuas Hulu).

"Dampak yang terjadi akibat hujan lebat berdasarkan laporan dari masyarakat adalah terjadinya genangan di pemukiman dan jalan raya, pohon tumbang, banjir, dll. Genangan yang terjadi di wilayah Pesisir Barat Kalbar, yaitu di Kab./Kota : Sambas, Bengkayang, Singkawang, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang selain dipicu oleh adanya hujan lebat hingga ekstrem juga dipicu oleh pasang air laut maksimum pada saat yang bersamaan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Nanang Buchori

Berdasarkan data water level yang diamati di Muara Sungai Kapuas oleh Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menunjukkan adanya peningkatan tinggi muka air pada tanggal 13 Juli 2021 mulai pukul 20.00 WIB sampai Pukul 24.00 WIB. Puncak pasang terjadi pada Tanggal 13 Juli 2021 pukul 23.00 WIB setinggi 268 cm. Pasang maksimum beberapa hari sebelumnya adalah 245cm.

Pagi hari ini Pukul 10.00 WIB masih terjadi hujan di sebagian wilayah Kalbar dengan intensitas ringan hingga lebat. Wilayah yang diprakirakan masih terjadi hujan lebat hari ini terdapat di Kab./Kota : Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Sehingga pada wilayah-wilayah ini masih perlu peningkatan potensi terjadinya genangan, banjir, tanah longsor.

Faktor meteorologis yang diduga penyebab hujan lebat secara merata ini antara lain : Aktifnya gelombang atmosfer _Madden Julian Oscillation_ pada kuadran 2 – 3, ditandai dengan luasnya wilayah yang terjadi hujan lebat; Penumpukan angin dengan kecepatan rendah pada ketinggian 3.000 feet di Kalbar, yang mendukung mudahnya terbentuk awan penghujan di Kalbar; Suhu muka air laut yang hangat di sekitar Kalbar dengan anomali 0.5 – 1.0°C, sehingga suplai uap air banyak; Kelembaban Udara yang tinggi sampai lapisan atas. Dll

"Diprakirakan mulai tanggal 15 Juli sampai 20 Juli 2021 cuaca di wilayah Kalbar dominan berawan, tidak hujan dan panas, sehingga pada periode ini perlu diwaspadai potensi mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Nanang. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved