Khazanah Islam
Doa Duduk di Antara Dua Sujud dan Artinya
Allahumma Fighli Warhamni Wajburni Wahdini Warzuqni. Robbigh firli warhamni wajburni warfa'ni warjukni wahdini wa'afani wa'fuanni
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Duduk diantara dua sujud adalah bagian dari rukun Shalat.
Cara duduk di antara dua sujud yang benar, adalah dengan duduk iftirasy.
Duduk iftirasyi adalah duduk dengan cara meletakkan punggung kaki kiri dilantai, dan mendudukinya, kemudian kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.
• Bacaan Doa Sujud dalam Sholat dan Artinya
Berikut posisi yang benar saat duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:
1. Kaki kiri terbentang
2. Posisi kaki kiri di bawah pantat
3. Kaki kanan ditegakkan
4. Posisi punggu tegak sempurna, tidak boleh condong
5. Posisi jari-jari tangan ke arah kiblat
6. Pandangan ke tempat sujud
• Apa Saja Rukun Shalat? Mengapa Rukun dalam Shalat Tidak Boleh Ditinggalkan?
Adapun doa duduk di antara dua sujud tidak hanya satu, tapi ada beberapa versi.
Bacaan doa duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:
اللّهم اغفرلى وارحمنى واجبرنى واهدنى وارزقنى
Allahumma Fighli Warhamni Wajburni Wahdini Warzuqni
Artinya:
Dari Ibnu Abbas menerangkan bahwa nabi saw, di antara dua sudud mengucapkan: Allahumma Fighli Warhamni Wajburni Wahdini Warzuqni “Ya Allah ampunilah dosaku, belah kasihanilah aku, cukupilah aku, berilah petunjuk dan beri rezeki kepadaku (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim).
Bentuk doa duduk diantara dua sujud lainnya adalah sebagai berikut:
رب اغفر ل وارحمنى واجبرنى وارفعنى وارزقنى واهدنى وعافنى واعفعنى
Robbigh firli warhamni wajburni warfa'ni warjukni wahdini wa'afani wa'fuanni
Artinya: “Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, muliakanlah aku, angkatlah aku, berilah aku rezeki, berilah aku hidayah dan berilah aku kebaikan.
Apakah ketika bangun dari sujud itu langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?
Rasulullah Saw tidak langsung berdiri, akan tetapi duduk sejenak.
• Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat, Apa Persamaan dan Perbedaan antara Keduanya?
Hal ini disampaikan ustadz Abdul Somad berdasarkan hadits riwayat Bukhari:
"Ketika Rasulullah SAW mengangkat kepalanya dari sujud kedua, beliau duduk dan bertumpu ke tanah (lantai)”.
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW menyampaikan, dalil disyariatkannya duduk setelah sujud kedua pada rakaat pertama dan
rakaat ketiga, kemudian bangun untuk melaksanakan rakaat kedua atau keempat.
Disebut dengan nama Jilsah al-Istirahah (Duduk Istirahat).
Salah satu pendapat dari Imam Syafi’I menyatakan disyariatkannya duduk ini, akan tetapi pendapat ini tidak masyhur.
Menurut UAS, pendapat yang masyhur adalah pendapat al- Hadawiyyah, Mazhab Hanafi, Malik, Ahmad dan Ishaq: tidak disyariatkan duduk istirahat, mereka berdalil dengan hadits Wa’il bin Hujr tentang sifat shalat Rasulullah SAW dengan lafaz:
“Ketika Rasulullah SAW mengangkat kepalanya dari sujud kedua, beliau tegak berdiri”.
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya, akan tetapi Imam an-Nawawi mendha’ifkannya.
Mereka juga berdalil dengan hadits riwayat Ibnu al-Mundzir dari hadits an-Nu’man bin Abi ‘Ayyasy:
“Saya bertemu dengan banyak shahabat Rasulullah Saw, apabila ia mengangkat kepalanya dari sujud pada rakaat pertama dan ketiga, ia berdiri sebagaimana adanya, tanpa duduk”.
Semuanya dijawab bahwa itu tidak saling menafikan, siapa yang melakukannya maka itu Sunnah, yang meninggalkannya juga demikian.
Jika masalah duduk istirahat ini disebutkan dalam hadits tentang orang yang keliru melaksanakan shalat, seolah-olah duduk istirahat itu wajib, akan tetapi tidak seorang pun yang berpendapat demikian.
13 Rukun Shalat Menurut Mazhab Syafi’i
1. Niat
2. Berdiri (jika mampu)
3. Takbiratul ihram (takbir awal shalat)
4. Membaca surah al-Fatihah (makmum membacanya setelah bacaan imam)
5. Rukuk dengan thuma’ninah (dengan sikap tenang sejenak)
6. Iktidal dengan thuma’ninah
7. Sujud dengan thuma’ninah
8. Duduk diantara dua sujud dengan thuma’ninah
9. Duduk tasyahud awal dan akhir dengan thuma’ninah
10. Membaca tasyahud
11. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW
12. Membaca salam yang pertama sambal menoleh ke kanan
13. Tertib urutan rukunnya