Khazanah Islam

Doa Duduk di Antara Dua Sujud dan Artinya

Allahumma Fighli Warhamni Wajburni Wahdini Warzuqni. Robbigh firli warhamni wajburni warfa'ni warjukni wahdini wa'afani wa'fuanni

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Tribun Sumsel
Ilustrasi duduk di antara dua sujud dalam Sholat. 

Dari Ibnu Abbas menerangkan bahwa nabi saw, di antara dua sudud mengucapkan: Allahumma Fighli Warhamni Wajburni Wahdini Warzuqni “Ya Allah ampunilah dosaku, belah kasihanilah aku, cukupilah aku, berilah petunjuk dan beri rezeki kepadaku (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim).

Bentuk doa duduk diantara dua sujud lainnya adalah sebagai berikut:

رب اغفر ل وارحمنى واجبرنى وارفعنى وارزقنى واهدنى وعافنى واعفعنى

Robbigh firli warhamni wajburni warfa'ni warjukni wahdini wa'afani wa'fuanni

Artinya: “Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, muliakanlah aku, angkatlah aku, berilah aku rezeki, berilah aku hidayah dan berilah aku kebaikan.

Apakah ketika bangun dari sujud itu langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?

Rasulullah Saw tidak langsung berdiri, akan tetapi duduk sejenak.

Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat, Apa Persamaan dan Perbedaan antara Keduanya?

Hal ini disampaikan ustadz Abdul Somad berdasarkan hadits riwayat Bukhari:

"Ketika Rasulullah SAW mengangkat kepalanya dari sujud kedua, beliau duduk dan bertumpu ke tanah (lantai)”.

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW menyampaikan, dalil disyariatkannya duduk setelah sujud kedua pada rakaat pertama dan
rakaat ketiga, kemudian bangun untuk melaksanakan rakaat kedua atau keempat.

Disebut dengan nama Jilsah al-Istirahah (Duduk Istirahat).

Salah satu pendapat dari Imam Syafi’I menyatakan disyariatkannya duduk ini, akan tetapi pendapat ini tidak masyhur.

Menurut UAS, pendapat yang masyhur adalah pendapat al- Hadawiyyah, Mazhab Hanafi, Malik, Ahmad dan Ishaq: tidak disyariatkan duduk istirahat, mereka berdalil dengan hadits Wa’il bin Hujr tentang sifat shalat Rasulullah SAW dengan lafaz:

“Ketika Rasulullah SAW mengangkat kepalanya dari sujud kedua, beliau tegak berdiri”.

Diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya, akan tetapi Imam an-Nawawi mendha’ifkannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved