Darimana Asal-usul Virus Corona SARS-CoV-2? Ahli Ungkap Penelitian Baru Pandemi Global Covid-19

Hingga saat ini, sedikitnya 4 juta kematian akibat Covid-19 dan varian-varian baru virus corona yang terus bermunculan telah menimbulkan kekacauan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi tes Covid-19. 

Dalam makalah tinjauan tersebut, yang belum menjalani peer-review, juga mengutip bukti lain yang tidak konsisten dengan teori kebocoran laboratorium.

Ini Efek dan Bahaya Jika Melakukan Tes Swab Antigen Covid-19 Sendiri Tanpa Bantuan Ahli

Para ahli menyebutkan apabila seseorang merekayasa virus secara artifisial di laboratorium, maka akan ada tanda genetik dari proses tersebut dalam urutan virus SARS-CoV-2. Namun, bukti genetik itu tidak dapat ditemukan.

"(Tinjauan) membuat kasus yang kuat untuk asal alami virus diikuti oleh adaptasi yang sedang berlangsung pada manusia," kata Stoye.

Sementara dalam beberapa kasus awal Covid-19 yang terdokumentasi terkait dengan pasar basah Wuhan yang sekarang ditutup, pada akhirnya itu lebih merupakan peristiwa yang memperkuat bukti asal virus corona.

"Jadi kita perlu mencari di tempat lain untuk asal virus," kata peneliti kesehatan masyarakat Dominic Dwyer, yang merupakan bagian dari penyelidikan WHO di Wuhan, menulis kembali pada bulan Februari.

Kendati demikian, seperti yang diuraikan oleh tinjauan baru itu, masih belum ada bukti epidemiologis yang menghubungkan virus corona SARS-CoV-2 dengan Institut Virologi Wuhan, tempat para peneliti mempelajari virus corona yang ditularkan melalui kelelawar.

"Sumber utama adalah pekerja yang terinfeksi yang mungkin membawanya pulang setelah terinfeksi di laboratorium. Namun ini tidak didokumentasikan dalam kasus indeks awal," kata Stuart Turville, ahli virologi di Kirby Institute di Sydney, Australia.

Secara umum, para ahli saat ini sepakat bahwa skenario yang paling mungkin tentang asal-usul virus corona penyebab pandemi ini adalah virus itu beredar pada hewan liar, menyebar ke kontak manusia, dan kemudian secara alami berevolusi untuk beradaptasi dengan inang terbarunya.

Namun, ahli imunologi Nikolai Petrovsky dari Universitas Flinders di Australia kurang yakin pada kesimpulan tersebut.

Apa itu 5M Covid 19 ? Prokes 5M untuk Memutus Rantai Penularan dan Penyebaran Covid-19

Petrovsky mengatakan analisis baru memberikan "bukti kuat minimal" dan tidak ada kesimpulan yang solid.

"Asal-usul sebenarnya dari virus ini tetap merupakan keputusan yang benar-benar terbuka antara peristiwa limpahan alami dari vektor hewan yang masih belum teridentifikasi, atau kecelakaan laboratorium," kata Petrovsky.

Pakar lain yang lebih mendukung ulasan dan temuannya, yakni ahli epidemiologi penyakit menular James Wood di University of Cambridge.

Wood mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan ketidakpastian yang selalu ada di sekitar penyelidikan retrospektif seperti ini.

"Juga mencatat bahwa kecelakaan laboratorium tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan, tetapi ini relatif sangat tidak mungkin terhadap asal yang melibatkan kontak manusia dan hewan," imbuhnya.

Menurut kelompok ilmuwan ini, catatan sejarah dari apa yang disebut virus zoonosis yang telah melompat dari hewan ke manusia, adalah bukti lebih lanjut yang mendukung asal-usul hewan dari SARS-CoV-2.

"Semua virus corona manusia sebelumnya memiliki asal-usul zoonosis, seperti halnya sebagian besar virus manusia," tulis peneliti sebelum mengakui bahwa sumber hewan yang tepat dari virus corona mungkin tidak akan pernah ditemukan.

Makalah tinjauan baru tentang asal-usul virus corona SARS-CoV-2 ini telah tersedia secara daring di server pracetak Zenodo. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved