UAS Tulis Surat Wasiat untuk Anaknya setelah Tak Bisa Mencium Bau Durian dan Tulang Terasa Putus

Ustadz Abdul Somad menceritakan pengalamannya yang mengalami ciri-ciri terinfeksi Covid-19...................

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Ustadz Abdul Somad. 

"Semuanya bisa menjadi amal soleh tergantung kita memakainya," tegas UAS.

Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud dalam Shalat Fardhu dan Artinya

Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad bercerita dirinya pernah merasakan akan mati.

Hal itu terjadi ketika dirinya pulang dari luar kota, sampai di rumah, semua tulang-tulang saya ini mau putus.

Hari kesatu sama hari kedua, tulang-tulang sendiri rasanya mau putus.

"Hari ketiga dan hari keempat ketika dipakai topi ni, rasanya jarum dan kaca tajam ditusuk-tusukkankan ke kepala," jelas UAS.

Hari kelima dan keenam, UAS mengatakan dirinya membeli durian.

"Saya cium, tak ada baunya sama sekali.Tapi Ustadz tak pernah kena Covid? Saya tak periksa. Tapi ciri-ciri itu ada," lanjut UAS.

Tulang mau putus, topi dipasang rasanga ditusuk-tusuk jarum. Durian dicium tak ada baunya.

Cerita Ustadz Abdul Somad Hampir Masuk Penjara karena Buku

"Disitulah saya merasa durian sudah tak enak lagi. Tak saya makan," katanya.

UAS mengatakan, saat itulah dirinya mengambil kertas dan menulis pesan untuk anaknya.

"Wahai anakku. Kalau aku mati jangan kau ke dukun. Kau musti mentauhidkan Allah. Kau kirim aku al Fatihah.

Kau doakan aku. Kau musti sekolah masuk pesantren ngafal Quran.

Karena saya sangka pada hari kesembilan dan kesepuluh nafas sudah pendek sekali.

"Judulnya setengah nafasku pergi," kata UAS.

Begitu beberapa hari saya minum madu. Kemudian saya minum vitamin C pagi, petang, siang. Hilang.

"Sehat sampai sekarang. Kena prank. Hidup sampai sekarang," kata UAS. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved