Khazanah Islam
Syarat Menjadi Imam dan Makmum dalam Shalat Berjamaah dan Tata Cara Shalat Berjamaah
Hukum Shalat berjamaah sangat dianjurkan atau sunnah mu’akkadah khusus untuk Sholat Fardhu.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
d. Fasih bacaan al-Qur’annya, terutama surat al-Fatihah
e. Laki-laki, jika makmumnya laki-laki atau campuran laki-laki dan perempuan. Jika makmumnya perempuan, maka perempuan boleh jadi imam.
f. Dapat dilihat oleh makmum
g. Bukan orang yang sering melakukan dosa
h. Berniat menjadi imam. Jika tidak berniat menjadi imam, tidak mendapat keutamaan shalat berjamaah.
i. Apabila dalam jamaah terdapat beberapa orang yang pantas menjadi imam, secara berurutan dipilih imam yang: lebih alim atau paham tentang tata cara shalat, lebih fasih bacaan al-Qur’annya, lebih banyak hafalan al- Qur’annya, lebih zuhud, lebih wira’i, lebih tua umurnya, lebih mulya nasabnya, lebih terhormat, dan lebih bersih pakaiannya.
Syarat menjadi makmum
a. Berdiri di belakang imam. Makmum tidak boleh berada di depan imam.
b. Niat menjadi makmum
c. Mengikuti gerakan imam. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imam. Juga tidak boleh tertinggal dua gerakan imam
d. Sesuai antara gerakan imam dan makmum
e. Berada pada satu tempat dengan imam.
f. Mengetahui perubahan gerakan imam. Jika tidak dapat melihat langsung gerakan imam, makmum dapat mengetahui perubahan gerakan shaf atau barisan di depannya.
Masbuq
Makmum masbuq yaitu makmum yang terlambat datang.