Penanganan Covid
Daftar Penyakit Komorbid yang Tidak Boleh Vaksin Covid-19
Namun demikian, kamu harus tahu ada beberapa orang yang punya komorbid atau penyakit penyerta yang menjadi sebab tidak bisa divaksin.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Vaksinasi Covid-19 saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan.
Tak hanya pemerintah. Program vaksinasi juga digelar beberapa marketplace hingga partai politik.
Bagi kamu yang akan mengikuti vaksin Covid-19 tentu sangat dianjurkan.
Namun demikian, kamu harus tahu ada beberapa orang yang punya komorbid atau penyakit penyerta yang menjadi sebab tidak bisa divaksin.
Komite Penanggulangan Covid-19 menegaskan, vaksin diberikan hanya untuk mereka yang sehat.
• VAKSIN Merah Putih dan Vaksin Nusantara Apa Perberdaan dan Kesamaannya? Vaksin di Indonesia
Ada beberapa kriteria individu atau kelompok yang tidak boleh divaksinasi Covid-19 :
1.Orang yang sedang demam dengan suhu > 37,5 °C
2. Orang dengan hipertensi tidak terkontrol.
- Tekanan darah lebih dari 180/110 mmHg
- Jika tekanan darah lebih dari 180/110 mmHg pengukuran tekanan darah diulang 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) menit kemudian.
- Jika masih tinggi maka vaksinasi ditunda sampai terkontrol.
3. Orang yang mengalami alergi berat setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya (vaksinasi dosis 1) maka tidak bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
4. Orang yang sedang hamil, ditunda sampai melahirkan.
• Berapa Lama Sertifikat Vaksin Pertama Keluar ? Sudah Vaksin Pertama Tapi Belum Dapat Sertifikat ?
5. Orang yang mengidap penyakit autoimun seperti asma, lupus.
- Vaksinasi ditunda jika sedang dalam kondisi akut atau belum terkendali.
6. Orang yang sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi.
- Vaksinasi ditunda dan dirujuk.
7. Orang yang sedang mendapat pengobatan immunosupressant seperti kortikosteroid dan kemoterapi.
- Vaksinasi ditunda dan dirujuk.
8. Orang yang memiliki penyakit jantung berat dalam keadaan sesak. Vaksinasi ditunda dan dirujuk.
• Cara Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Gratis di Shopee
9. Lansia yang dalam pemeriksaannya (sesuai format skrining) menjawab lebih dari 3 pertanyaan dengan jawabannya.
10. Orang yang memiliki riwayat alergi berat setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya maka vaksin tidak dapat diberikan.
Sementara itu, bagi orang yang pernah positif Covid-19 atau penyintas, dapat divaksinasi 3 bulan setelah sembuh.
Apabila setelah dosis pertama sasaran terinfeksi Covid-19 maka dosis pertama vaksinasi tidak perlu diulang tetap diberikan dosis kedua dengan interval yang sama yaitu 3 bulan sejak dinyatakan sembuh.
Jika seseorang tidak mengetahui dirinya positif Covid-19 dan tidak ada gejala klinik yang dicurigai atau dalam kondisi sehat lalu diberikan vaksin Covid-19 , secara medis tidak ada efek samping yang akan ditimbulkan.
Orang yang akan divaksin tidak wajib menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin.
Namun demikian, pada tempat pelayanan vaksinasi, juga akan dilakukan skrining/penapisan sebelum vaksinasi.
Bentuknya berupa pemeriksaan fisik meliputi cek suhu tubuh dan tekanan darah serta penggalian informasi status kesehatan sasaran melalui pertanyaan standar yang akan diajukan petugas kesehatan.
Kamu harus tahu bahwa vaksin bukanlah obat.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman.
Vaksin, apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
- Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan dan reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis.
- Reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, mual dan sakit kepala.
Apabila mengalami reaksi/gejala/keluhan setelah vaksinasi dimohon untuk tetap tenang.
Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada tempat suntikan tersebut.
Jika demam, kompres/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
Laporkan semua reaksi/keluhan yang terjadi setelah vaksinasi ke petugas kesehatan.
Segera lapor kepada petugas kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat.
Ikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas.
Jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia adalah:
1. Sinovac
2. AstraZeneca
3. Sinopharm
4. Novavax
5. Moderna
6. Pfizer
7. Cansino
8. Sputnik V
Penggunaan vaksin tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan izin edar atau Izin Penggunaan Pada Masa Darurat (Emergency Use of Authorization/EUA) dari BPOM.