Bupati Satono Letak Batu Pertama Pembangunan Jembatan di Desa Tebuah Elok Subah Kabupaten Sambas
Disampaikan oleh Satono, dia mengucapkan terimakasih kepada Tim Sosial Bakmie Loncat yang telah berpartisipasi membangun Kabupaten Sambas.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, Satono dan tim sosial Bakmie Loncat mewujudkan mimpi warga Desa Tebuah Elok, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Kalbar, yang sudah lama mendambakan jembatan baru yang kokoh dan kuat.
Karenanya, tanda dimulainya pembangunan, Satono dan Tim Sosial Bakmie Loncat mendatangi Desa tersebut.
Sebagaimana diketahui, selama ini, kondisi jembatan penghubung antar dusun yang di miliki oleh Desa tersebut sudah rusak parah. Sehingga dikhawatirkan ambruk dan mengancam keselamatan warga setempat.
Disampaikan oleh Satono, dia mengucapkan terimakasih kepada Tim Sosial Bakmie Loncat yang telah berpartisipasi membangun Kabupaten Sambas.
"Mudah-mudahan kawan-kawan dari Tim Sosial Bakmie Loncat serta para donatur yang memberikan donasinya diberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan," ujarnya, Kamis 8 Juli 2021.
• Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Sambas Bertambah 29 Kasus
Kata dia, dirinya berharap agar masyarakat tidak beranggapan pembangunan jembatan itu adalah sebuah proyek yang menguntungkan pihak tertentu. Akan tetapi, dia meminta, pembangunan jembatan itu harus dikerjakan secara gotong-royong, karena itu merupakan bantuan dari Tim Sosial Bakmie Loncat.
"Harapan saya ada nilai gotong-royong, karena ini bukan proyek, ini dikerjakan swakelola dan swadaya masyarakat. Silahkan beri apa yang bisa diberikan oleh masyarakat di sini untuk membantu Tim Sosial Bakmie Loncat menyelesaikan jembatan ini," katanya.
Dia ungkapkan, masyarakat juga diharapkan bisa menyumbangkan tenaganya untuk sama-sama membangun jembatan tersebut agar bisa digunakan secepatnya.
"Sekali lagi ini bukan proyek, masyarakat harus gotong-royong, semua sudah disiapkan dari batu, pasir sampai besi nya. Masyarakat harus memberikan kontribusi juga. Minimal tenaganya," pinta Satono.
Untuk itu dia berharap, dia berharap pembangunan itu bisa segera selsai. Kata dia, pembangunan jembatan itu sejatinya selesai dalam tempo maksimal satu bulan. Namun demikian, jika bisa selesai lebih cepat, maka dia akan lebih senang.
"Harapan saya pembangunan jembatan ini tidak begitu lama bisa selesai. Kalau bisa dua pekan sudah selesai, kalau tidak bisa satu bulan harus diselesaikan. Biar cepat digunakan masyarakat juga," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)