Berkunjung ke Suaka Penyu Balai KSDA Kalbar, Wamen ATR BPN Ikut Pelepasan 200 Ekor Tukik
Jadi ini akan menjadi kerja sama antara masyarakat dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan dari Kementerian ATR/BPN.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus melakukan Percepatan pembangunan di wilayah perbatasan tengah yang menjadi prioritas diantaranya di perbatasan Kalbar.
Dalam rangka melaksanakan Reforma Agraria wilayah perbatasan, Wakil Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Dr Surya Tjandra meninjau langsung lokasi TORA di Kalbar.
Selain itu sekaligus melihat pilot project Pemberdayaan Masyarakat binaan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Sambas di Desa Sebubus, Sambas, Kalimantan Barat, Senin 5 Juli 2021.
Usai meninjau Desa Sebubus, ia juga berkesempatan mengunjungi Suaka Penyu Balai KSDA Kalimantan Barat.
• Lestarikan Penyu, Satono dan Wamen ATR/BPN Lepas Tukik di Pantai Selimpai
Dilanjutkan dengan berkunjung ke Pulau Selimpai untuk melepaskan 200 ekor tukik bersama Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat, Ery Suwondo, Bupati Sambas Satono, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sambas, Yuliana serta Forkopimda Kabupaten Sambas.
"Lokasi ini bisa mengkombinasikan antara konservasi mangrove dengan peluang untuk pengembangan wisata,”ujarnya.
Selain itu bisa menjadi contoh Reforma Agraria yang berkelanjutan, yang juga memikirkan aspek lingkungan atau konservasi.
“Kita tidak hanya memanfaatkan tanah untuk perekonomian masyarakat tapi juga menjaga kelestarian lingkungan desa dan pulau ini,”ujarnya.
Jadi ini akan menjadi kerja sama antara masyarakat dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan dari Kementerian ATR/BPN.
Sebelumnya, kedatangan Wamen ATR BPN ke Kalbar untuk melakukan penyerahan sertifikat redistribusi tanah kepada Kabupaten Kapuas Hulu dan sertifikat hak pakai tanah instansi Pemerintah Provinsi Kalbar yang diselenggarakan oleh Kanwil BPN Provinsi Kalbar di Hotel Mercure beberapa waktu lalu.
Giat tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Drs Alue Dohong dan Gubernur Kalbar.
Pada kesempatan tersebut, Surya Tjandra juga menyinggung terkait potensi apa saja yang ada di Kalbar yang dapat dikembangkan.
Diantaranya sungai bisa menjadi kekuatan dan potensi untuk pengembangan kawasan baru yang merupakan hasil dari kawasan pelepasan hutan.
“Tugas kita sebagai liding sektor Reforma Agraria mencoba menemukan konteks. Namun yang jelas Kalbar banyak potensi seperti sungai harus menjadi yang terdepan bisa menjadi Waterfront Provinsi, atau Waterfront City,”ujarnya
Maka dari itu dalam perwujudan hal tersebut butuh dukungan dari Pemda serta dari Kementrian LHK.