Lihat Langsung Kebutuhan Masyarakat Perbatasan, Wamen ATR/BPN Kunjungi Desa Temajuk Kabupaten Sambas
Selain itu kata dia, hal itu juga guna mendukung pilot projek pemberdayaan masyarakat pasca redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Temajuk
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra datang mengunjungi Kabupaten Sambas.
Pada kesempatan itu, Wamen BPN didampingi lansung oleh Bupati Sambas, Satono untuk meninjau kawasan perbatasan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kunjungan Wamen BPN itu dilangsungkan selama dua hari mulai dari Sabtu sampai dengan Minggu kemarin. Pada kesempatan itu, Wamen ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan agenda utama dalam kegiatan tersebut adalah melihat secara langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di perbatasan RI-Malaysia.
Selain itu kata dia, hal itu juga guna mendukung pilot projek pemberdayaan masyarakat pasca redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Temajuk, Kecamatan Paloh.
• Pantau Potensi Wisata Temajuk, Wamen ATR/BPN Janji Prioritaskan Bantuan untuk Kabupaten Sambas
"Sambas punya beberapa pilot projek pascaredistribusi TORA 2021 di kawasan perbatasan. Karenanya saya bersama Pak Bupati Sambas dan rombongan berkunjung ke beberapa lokasi yang bisa dijadikan tempat kolaborasi konservasi mangrove dan pengembangan objek wisata," ujarnya, Senin 28 Juni 2021.
Lebih lanjut dia menuturkan, kalau ide konservasi hutan mangrove di pesisir perbatasan Kabupaten Sambas tersebut untuk dijadikan kawasan objek wisata adalah kerjasama antara masyarakat dan BKSDA serta kami di ATR/BPN.
Karenanya, kawasan perbatasan Sambas dinilai punya urgensi untuk segera dibangun, dengan harapan bisa membangkitkan geliat ekonomi internasional.
Lebih lagi kata dia, Sambas punya potensi besar karena memiliki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Aruk dan Temajuk.
• Satono Sambut Baik Kedatangan Wamen ATR/BPN di Kabupaten Sambas
"Hal yang tidak kalah penting adalah Sambas punya dua pintu gerbang dengan Malaysia," ungkapnya.
"Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo, membangun dari pinggir adalah dasar yang harus diselesaikan sejak awal," katanya.
Kata dia membangun perbatasan Sambas sangat penting karena mengingat besarnya peluang kerjasama ekonomi dengan Malaysia. Tak hanya untuk Sambas, juga untuk Kalimantan Barat dan Indonesia. (*)