Pangdam XII/Tanjungpura Tinjau Langsung Penanganan Covid-19 di Ketapang
Pangdam menjelaskan, Covid-19 sudah berlangsung hingga dua kali lebaran dan hingga saat ini tidak tahu kapan akan berakhir.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis 24 Juni 2021.
Kunker tersebut dalam rangka meninjau penanganan covid-19 di beberapa tempat di Ketapang, diantaranya meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pendopo Bupati dan di Lapangan Tenis Pelti Ketapang.
Kemudian meninjau posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Desa Payak Kumang Kecamatan Delta Pawan.
Saat di posko PPKM Desa Payak Kumang, Pangdam menyempatkan memberi pengarahan kepada anggota Satgas PPKM.
• Sambut Hari Bhayangkara ke-75, Polres Ketapang Bagikan 400 Paket Bingkisan ke Warga
"Kedatangan kita ke sini dalam rangka penanganan covid di wilayah Ketapang," kata Pangdam saat menyampaikan pengarahan di posko PPKM skala mikro di Desa Payak Kumang.
Pangdam menjelaskan, Covid-19 sudah berlangsung hingga dua kali lebaran dan hingga saat ini tidak tahu kapan akan berakhir.
Karena situasi ini, Pangdam meminta warga untuk sama-sama berjuang dan jangan pernah mengeluh memerangi Covid-19.
"Saya harapkan semua hingga Babinsa yang merupakan benteng terakhir. Maka saling bekerjasama dengan semua pihak di wilayah binaan masing-masing menangani persoalan covid di Ketapang ini," pintanya.
Pada kesempatan itu, Pangdam mengajak semua prajuritnya tetap semangat untuk melindungi masyarakat.
Lantaran keselamatan masyarakat merupakan hal yang tertinggi dan paling utama harus dilakukan.
"Oleh karena itu TNI - Polri dan Pemerintah di wilayah masing-masing harus bekerja keras menanggulangi covid ini," tegasnya.
Menurutnya, melawan virus kunci sebenarnya pada diri sendiri yakni harus disiplin. Jika ada yang terkena harus di rumah saja hingga hasil negatif.
"Karena yang bahaya itu orang tanpa gejala, keluyuran bersentuhan sama orang-orang hingga menularkan covid dalam dirinya. Hal ini harus disampaikan kepada masyarakat," tandasnya.
Pangdam menambahkan, masyarakat juga harus merubah prilaku. Sehingga meski covid ada tapi tetap bisa beraktifitas, seperti pedagang yang tetap bisa berjualan.
"Caranya tentu menerapkan protokol kesehatan dan lainnya untuk mencegah penyebaran covid," jelasnya.