Viral Wanita Alami Kejang Usai Divaksin, Direktur RSUD dr Rubini Mempawah Berikan Penjelasan

Saat di temui awak media, Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar, membenarkan bahwa perempuan yang diketahui berinisial N, warga Desa Sungai

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/RAMADHAN
Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Beredar luas di media sosial, video yang melihatkan seorang wanita berbaju kuning yang mengalami kejang-kejang diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19.

Dalam video yang diterima Tribun Pontianak melalui grup whatsapp, perempuan tersebut tampak menangis dengan kondisi tangan yang tidak bisa digerakkan.

Meski demikian, perempuan tersebut masih dapat merespon pertanyaan dari keluarganya. Saat ditanya, wanita itu membenarkan bahwa sebelumnya belum pernah mengalami kejang-kejang dan terjadi setelah 5 hari mendapatkan vaksin Covid-19.

Melihat kondisinya seperti itu, pihak keluarga berinisiatif membawanya ke RSUD dr Rubini Mempawah.

Saat di temui awak media, Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar, membenarkan bahwa perempuan yang diketahui berinisial N, warga Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, itu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Masuk pada 22 Juni 2021, sekitar pukul 22.30 WIB. Keluhannya, tangannya seperti kaku," jelas David kepada awak media, Kamis, 24 Juni 2021.

Saat ditanya, N mengaku tangannya mulai kaku beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya N juga sempat muntah, serta mengalami nyeri ulu hati dan pegal-pegal.

Obat Terapi Covid-19 Ivermectin Produksi Indofarma Viral ! Berapa Harga Ivermectin 12 Mg ?

"Pasien juga mengatakan sebelumnya ada mengikuti vaksinasi Covid-19 pada 17 Juni 2021, di Puskesmas Jungkat," tambah David.

Kemudian berdasarkan data rumah sakit, David mengatakan, satu hari sebelumnya N ternyata juga datang ke rumah sakit.

"Pada 21 Juni 2021 sekitar pukul 21.00 WIB. Dia ada datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah sama ada demam. Tetapi dia hanya berobat jalan saja," ujarnya.

Sementara terkait kedatangan keduanya di rumah sakit, berdasarkan gejala-gejala yang muncul diduga N mengalami gangguan elektrolit. Namun setelah keluar hasil pemeriksaannya, N tidak mengalami gangguan elektrolit.

"Sementara untuk pemeriksaan demam Dengue atau DBD, dari hasilnya memang bisa mengarah ke DBD. Dari hasil Laboratoriumnya, demamnya, juga mual dan muntah yang merupakan tanda-tanda DBD," jelasnya.

Selanjutnya, penyakit yang dialami N juga dikonsultasikan dengan dokter spesialis paru. Sehingga dilakukan pemeriksaan dan rontgen.

"Dari hasil pemeriksaan dan rontgennya, dicurigai N mengalami infeksi paru. Sehingga disarankan untuk rawat inap dan dilakukan tes PCR. Namun keluarga pasien menolak dan meminta pulang, dengan alasan karena tidak ada yang akan menjaga N," katanya.

Pada saat pulang dari rumah sakit, David memastikan kondisi N dalam keadaan baik. Hanya suhu tubuhnya yang sedikit diatas normal.

"Kan pada waktu datang tangannya keram, tetapi ketika pulang sudah tidak ada lagi. Bisa duduk, ngomong, ketawa dan bicara. Sehingga secara umum pasiennya pulang dalam kondisi yang cukup baik," tutupnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Mempawah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved