Jika Maju Pilkada Gubernur, Lasarus Dinilai Akan Jadi Lawan Sebanding Petahana

Hal ini dikatakan Ireng, menyusul para pengurus PDI Perjuangan diseluruh Kabupaten Kota mengusulkan agar Lasarus maju Pilkada Gubernur Kalbar.

IST/Dok.Ireng
Pengamat Politik Kalbar, Ireng Maulana 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Politik Kalbar, Ireng Maulana MA menilai jika Lasarus akan menjadi lawan sebanding untuk petahana pada pilgub Kalbar mendatang.

Hal ini dikatakan Ireng, menyusul para pengurus PDI Perjuangan diseluruh Kabupaten Kota mengusulkan agar Lasarus maju Pilkada Gubernur Kalbar.

"Kita harus mengapresiasi keberanian kader PDI Perjuangan Kalbar yang mulai mewacanakan bakal calon gubernur dari kader mereka sendiri. Mungkin terlalu awal, tapi paling tidak mampu memberikan peta baru konstalasi akan terbentuknya koalisi bahtera pengusung, kandidat potensial yang akan muncul setelahnya baik sebagai pasangan maupun kompetitor, dan posisi petahana," ujarnya, Selasa 22 Juni 2021.

Ireng Maulana Sebut Pelaku Usaha di Sintang Merasa Terintimidasi dengan Razia Satgas Covid-19

Jika melihat postur parlemen PDIP di provinsi, lanjutnya, maka partai ini berada di zona nyaman karena tanpa koalisi pun dapat mengusung kandidat sendiri, dan oleh karena keistimewaan ini keputusan politik terkait koalisi akan cepat bahkan di injury time sekalipun. 

Posisi tawar untuk leading dalam membentuk koalisi juga dimungkinkan. Kandidat mereka sudah pasti akan ditempatkan sebagai calon gubernur karena kuatnya posisi tawar. 

"Walaupun dapat mengusung sendirian, sebaiknya PDIP Kalbar membentuk koalisi yang mampu meramu politik aliran. Sentimen identitas tidak dapat di hindarkan dan eskalasinya masih menghangat dalam beberapa tahun ini," sarannya.

Paling tidak, ujar Ireng, komposisi koalisi yang beragam dapat menjadi saluran komunikasi dan aspirasi banyak kekuatan Politik arus bawah.

(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)

Selanjutnya, dengan munculnya nama kader dari PDIP sebagai bakal calon, signal ini akan memprovokasi kandidat dari elite parpol lain untuk dipersiapkan dan mempersiapkan diri baik sebagai lawan ataupun melamar sebagai bakal wakil. 

Elite parpol lain akan tunggu momentum ini sebagai uji ukur kandidat dari mereka yang sebanding dari aspek ketokohan, finansial, jaringan politik, strukur kerja pendukung dan potensi dukungan. 

"Mereka (parpol lain, red) mungkin tidak akan memilih kandidat yang standar profilingnya lebih lemah dari kandidat yang sudah muncul duluan karena publik akan melihat preferensi yang berbeda," ujarnya.

Lebih lanjut Ireng mengatajan jika petahana adalah variabel prioritas yang akan selalu diperhitungkan dengan serius karena kesiapannya yang lebih lengkap dari kandidat manapun dari banyak aspek. 

Petahana memiliki magnetnya sendiri dari penilaian elite parpol dan publik sekaligus. Pendukung petahana sudah terbentuk, demikian pula sebaliknya para pembenci petahana. 

Diusulkan Maju Calon Bupati Kubu Raya Pilkada 2024, Sujiwo Berikan Jawaban Diplomatis

Kekuatan finansial petahan teruji dan mungkin semakin menguat karena penguasaan sumberdaya yang baik.  Selain itu banyak juga parpol yang pragmatis hanya akan mendukung petahana karena tidak memiliki kader internal yang layak untuk tarung elektoral setingkat gubernur. 

Selain petahana menguasai struktur formal yang dalam prosesnya dapat berubah menjadi pendukung dalam kompetisi. 

"Secara pragmatis petahana hanya akan dalam posisi menunggu kematangan racikan kandidat dan koalisi dari kompeitor untuk kemudian petahana akan meracik kekuatannya untuk memberikan perlawanan yang sebanding," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved