Angka Hunian Pasien COVID-19 di Pontianak Masih Tinggi, Handanu Sebut Pemkot Gencar Vaksinasi
Dirinya menyebutkan bahwa dari angka tersebut 52 persen pasien berasal dari Kota Pontianak sedangkan 48 persen dari luar kota Pontianak.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyampaikan, bahwa tingkat hunian pasien Covid-19 di tempat di rumah Sakit Kota Pontianak masih tinggi, Minggu 20 Juni 2021.
Ia menyebutkan pasien Covid-19 yang masih di rawat setiap harinya berkisar pada angka 250 sampai 260 orang.
Dirinya menyebutkan bahwa dari angka tersebut 52 persen pasien berasal dari Kota Pontianak sedangkan 48 persen dari luar kota Pontianak.
"Angka itu cukup tinggi, karena BOR nya itu mencapai lebih dari 70 persen, tetapi angka itu dalam waktu satu bulan ini (Juni 2021) angka itu tidak bergerak. Angka itu masih stabil seperti itu, hanya yang berubah pasien yang berasal dari kota Pontianak menurun 10 persen, sebaliknya pasien yang berasal dari luar kota Pontianak naik 10 persen," ungkapnya.
• Warga Pontianak Akui Pelayanan Petugas Vaksinasi Massal Baik
Lebih lanjut Dirinya menjelaskan jika pada pekan pertama bulan ini angka pasien dari kota Pontianak berada diangka 60 persen dan pasien dari luar kota Pontianak sebanyak 40 persen.
"Tapi sekarang sudah hampir imbang, pasien dari dalam kota sudah 52 persen dan pasien dari luar kota 48 persen," jelasnya.
"Demikian angka hunian di kota Pontianak akan seperti itu, karena Kota Pontianak menjadi kota rujukan dari kabupaten/Kota yang lain," lanjutnya.
Kendati sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Handanu menerangkan, diperlukan upaya bersama dari kabupaten/kota lain untuk menekan angka penyeberan covid-19.
Menurutnya dalam pencegahan penyebaran covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua kabupaten saja. Melainkan harus bersama-sama melakukan upaya pencegahan agar tidak pincang.
Saat itu, lanjutnya, Kota Pontianak sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro secara ketat.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sedang gencarkan program vaksinasi covid-19, yang ditargetkan hingga 3000 orang divaksin dalam setiap harinya.
• Kadiskes Handanu Sebut Pihaknya Pantau Terus Kesehatan Wali Kota Pontianak
"Karena Kota Pontianak ini sebagai tempat dari semua Kabupaten/Kota di Kalbar, baik pusat ekonomi, pusat sosial, pusat pendidikan, pusat perdagangan dan pusat rujukan pasien. Jadi harus semuanya melakukan upaya. Kalau hanya Kota Pontianak saja yang ketat, tetapi di kabupaten lain tidak, maka akan terjadi pimpong fenomena," bebernya.
Tingginya mobilitas masyarakat di Kota Pontianak yang menjadi pusat di semua sektor menjadi perhatian sangat penting baginya, lantaran tingginya pergerakan masyarakat, juga akan mengakibatkan tingginya penyeberan covid-19.
"Transmisi Virus ini pergerakannya mengikuti pergerakan orang. Kota Pontianak ini sebagai pusat pergerakan orang, misalnya mahasiswa saja berasal dari kabupaten/kota ngumpul di kota Pontianak. Maka upaya yang dilakukan harus dalam skala yang lebih luas," pungkasnya. (*)