Bagaimana Penyakit Jantung Menyerang Seorang Atlet Markis Kido? Ternyata Melebihi Kapasitas Jantung
Markis Kido meninggal dunia diduga akibat serangan jantung ketika berlatih bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Penyakit serangan jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.
Baru-baru ini, Atlet legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia pada Senin 14 Juni 2021 malam WIB.
Markis Kido meninggal dunia diduga akibat serangan jantung ketika berlatih bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang.
Saat itu, ia dikabarkan tengah bermain bersama rekan-rekannya yang lain termasuk legenda ganda putra Indonesia, Candra Wijaya.
Markis Kido terjatuh di lapangan sekitar pukul 18.30 WIB. Kemudian, Markis Kido diberikan pertolongan pertama oleh rekan-rekannya.
[Update Berita Menarik Lainnya Disini]
• SOSOK Markis Kido Peraih Medali Emas Olimpiade Beijing Meninggal Dunia saat Main Badminton
Namun, karena tidak kunjung membaik, Markis Kido dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan sekitar pukul 19.17 WIB.
Diberitakan Kompas.om sebelumnya, pihak Rumah Sakit Omni Alam Sutera mengklaim bahwa Markis Kido sudah dalam keadaan henti napas dan henti jantung ketika tiba di RS.
Markis Kido kemudian dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan dari pihak rumah sakit.
Hal tersebut membuat banyak orang bertanya, mengapa orang yang sering berolahraga bisa terkena serangan jantung?
Apakah benar olahraga bisa menyebabkan serangan jantung?
Menjawab persoalan itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar, dr Darwin Maulana SpJP mengatakan, sebenarnya olahraga merupakan aktivitas yang baik untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani kita.
Sehingga, secara tidak langsung olahraga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
Namun, tidak semua olahraga baik bagi kesehatan tubuh setiap orang, karena setiap individu memiliki kemampuan intensitas olahraga yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan, kondisi setiap individu manusia cukup beragam mulai dari aspek usia, status kesehatan, ataupun kebugaran organ-organ tubuh; salah satunya organ tubuh yang berkaitan dengan jantung.