Sukiryanto Kawal La Nyalla di Kalbar, dari Ziarah Makam di Batu Layang Hingga Bertemu Gubernur
Didampungi Anggota DPD lainnya yakni Maya Rumantir, dan Erlinawati, kedatangan mereka disambut Tarian Persembahan khas Melayu dan diterima langsung pi
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Senator Kalbar, Sukiryanto mengawal kedatangan dari Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti selama kunjungan ke Kalbar.
Mulai dari berziarah ke makam Raja Batu Layang, bertemu Sultan Pontianak hingga dengan ramah tamah dengan Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Diketahui, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari di Kalbar dari 13-14 Juni 2021.
Saat berkunjung ke Keraton Kadriah Kesultanan Pontianak, pria bernama lengkap La Nyalla Mahmud Mattalitti, mendapat gelar kehormatan, Datuk.
Didampungi Anggota DPD lainnya yakni Maya Rumantir, dan Erlinawati, kedatangan mereka disambut Tarian Persembahan khas Melayu dan diterima langsung pimpinan Kesultanan Pontianak, Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, beserta permaisuri, Tania Ahmad, dan ibunya, Mas Ratu Laila.
La Nyalla juga sempat diajak berkeliling untuk melihat peninggalan-peninggalan Kesultanan Pontianak. Rombongan senator ini juga dijamu oleh makanan khas Pontianak, Singkep-singkep.
“Terima kasih kepada Bapak Ketua DPD RI yang telah bersedia hadir di sini. Mudah-mudahan dalam acara silaturahim ini, hubungan antara kerajaan di daerah-daerah maupun hubungan kerajaan nusantara semakin erat sehingga persatuan semakin terjaga di mana kita kerajaan-kerajaan Nusantara sudah bergabung semua dengan NKRI,” tutur Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie.
• Gubernur Kalbar Kukuhkan Sukiryanto sebagai Ketua DPP Perkumpulan Merah Putih Kalbar 2021-2024
Dalam kesempatan itulah Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie menganugerahi gelar Datuk untuk LaNyalla.
“Saya memberi gelar kepada bapak, yaitu Datuk LaNyalla M Mattalitti. Artinya, bahwa tamu yang kita beri gelar tersebut sudah menjadi keluarga besar Istana Kadriah Kesultanan Pontianak,” jelas Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie.
LaNyalla menyampaikan rasa terima kasih atas pemberian gelar kehormatan dari Kesultanan Pontianak. Ia mengatakan pentingnya peran Kerajaan Nusantara bagi lahirnya negeri ini.
Menurutnya, negara dilahirkan melalui proses panjang yang dimotori oleh kelompok civil society yang mandiri dan madani.
Termasuk di dalamnya adalah kerajaan dan kesultanan Nusantara.
Bukan oleh kelompok politik yang ingin menguasai dan mendominasi.
“Karena kerajaan dan kesultanan nusantara adalah pondasi peradaban yang mempengaruhi semangat kemerdekaan dan semangat lepas dari penjajahan,” ujarnya.
Senator asal Jawa Timur ini mengatakan, negeri ini lahir dari kesadaran kolektif kaum terdidik, bangsawan dan mereka yang terlibat dalam sejarah dan nilai-nilai adiluhung serta peradaban nusantara yang disebarkan melalui kesultanan dan kerajaan nusantara.