Pola Hidup Bersih Sehat Jadi Kunci Terhindar DBD
Seperti yang disampaikan Etik Erna (36). Seorang ibu muda yang pernah menjadi pasien demam berdarah dengue (DBD).
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Memasuki musim pancaroba, masyarakat kembali diingatkan untuk terus menjaga kesehatan diri.
Selain adanya pandemi Covid-19 yang belum selesai hingga saat ini, penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga menjadi perhatian penting bagi masyarakat.
Seperti yang disampaikan Etik Erna (36). Seorang ibu muda yang pernah menjadi pasien demam berdarah dengue (DBD).
Wanita yang bekerja di salah satu Dinas di Pemerintah Kabupaten Sekadau menceritakan kisahnya saat menjadi seorang pasien DBD di tahun 2014.
Baca juga: Sambil Lakukan Monitor Pelayanan Pembayaran PKB, Polsek Sekadau Hilir Berikan Imbauan Prokes
Dalam masa perawatannya, Etik menuturkan dukungan keluarga menjadi hal yang tak terlupakan saat menjalani pengobatan.
Atek menceritakan awal mula dirinya menjadi pasien DBD adalah saat dirinya terlalu sibuk bekerja dan menjalankan usaha di rumah.
"Saat itu ,selain kerja di kantor, pulang kerja saya langsung buka warung sembako sampai malam. Saat itu saya juga minum obat pelangsing, jadinya nafsu makan berkurang, daya imun menurun, jadilah terkena DBD," ungkapnya, Rabu 2 Juni 2021.
Gejala yang Ia rasakan cukup beragam, mulai dari suhu tubuh yang meningkat, menggigil dengan disertai sakit kepala hingga mual.
Proses pengobatan pun harus ia lalui selama satu pekan (7 hari) di RSUD Sekadau. Tanpa mengalami kesulitan yang berarti.
"Awal berobat ke dokter praktek. Untuk memastikan langsung dirujuk ke RSUD. Puji Tuhan, 7 hari pengobatan langsung sembuh," ujarnya.
Selain menjalani pengobatan medis, Atek juga rutin meminum ramuan tradisional, seperti rempah-rempah herbal.
Saat menjalani pengobatan itulah, Atek menuturkan dukungan keluarga sangat penting dalam kesembuhan setiap orang dari penyakit yang diderita.
Dimana selain dukungan moril, dan materi, dukungan dalam bentuk tenaga juga sangat dibutuhkan oleh mereka yang sedang sakit.
"Saat sakit, saya dipasang infus. Tentunya tidak bebas bergerak, Puji Tuhan, saya punya teman baik, yang tidak lain adalah keluarga. Saat saya mau ke toilet, mandi dan lainnya saya selalu dibantu," kenang Atek.
Ia pun memberikan tips bagi masyarakat agar terhindar dari penyakit DBD, diantaranya harus menerapkan pola hidup brsih dan sehat. Menjaga pola makan yang bergizi dan seimbang, serta menjaga daya tahan tubuh.
"Saya yakin, kalau itu diterapkan dengan ketat, penyakit DBD akan berkurang,"tandasnya. (*)
(Update Informasi Seputar Kabupaten Sekadau)