Polisi Dikeroyok hingga Luka Setelah Menolak Berjoget di Acara Pernikahan Warga Kampung Prajurit
Kejadian penganiayaan bermula saat korban mendatangi acara pernikahan warga yang menggelar pertunjukan organ tunggal hingga tengah malam.
"Mereka yang baru datang ini juga dalam keadaan mabuk dan kemudian memukuli anggota kami," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu 23 Mei 2021.
Usai mengeroyok Bripka Yuyus, anggota ormas tersebut baru sadar bahwa pria yang mereka aniaya adalah seorang anggota polisi.
Alhasil, semua anggota ormas tersebut langsung kabur.
"Setelah tahu bahwa yang telah dipukulinya adalah anggota polisi, seluruh anggota ormas tersebut membubarkan diri," tuturnya.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.
Eko menjelaskan, ada sembilan orang yang ditangkap dari peristiwa pengeroyokan tersebut.
Dari sembilan orang yang diringkus, ada satu yang terbukti memakai narkoba.
Berdasar hasil tes urine, pria berinisial TS itu diketahui positif menggunakan zat psikotropika jenis Benzo.
"Sembilan anggota ormas termasuk satu orang yang diketahui positif menggunakan narkotika itu sudah kami tangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," ungkap Eko.
Adanya kejadian ini, Eko menyampaikan bahwa kehadiran ormas seharusnya bukan untuk membuat masyarakat resah.
Ormas semestinya bisa membantu berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
"Kami tidak akan tinggal diam, dan akan menindak tegas siapa saja yang terbukti membuat resah hingga melawan hukum," tegasnya.
___________