Jadwal Gerhana Bulan Total di Indonesia Rabu 26 Mei 2021 dan Daftar Wilayah yang Bisa Menyaksikan

Gerhana bulan total atau super blood moon terjadi ketika bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan.

Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Fenomena alam Super Blue Blood Moon di langit Pontianak di halaman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu 31 Januari 2018 pukul 20.44 WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gerhana Bulan Total kembali terjadi dan bisa disaksikan dari Indonesia.

Peristiwa Gerhana Bulan Total, kali ini terjadi pada hari Rabu 26 Mei 2021.

Gerhana bulan total atau super blood moon terjadi ketika bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan.

Saat itu, Bulan akan tampak sangat gelap.

Sinar Matahari yang melewati atmosfer Bumi akan tersebar, dibiaskan, dan difokuskan kembali ke Bulan hingga memberikan cahaya yang redup, bahkan gelap.

Baca juga: BACAAN Niat Shalat Gerhana Bulan Total atau Perige 26 Mei, Tata Cara dan Waktu Terbaik Melaksanakan

Apabila GBT dilihat dari permukaan Bulan, maka akan terlihat bentuk cakram hitam Bumi menghalangi seluruh Matahari.

Pada peristiwa ini, warna Bulan bisa berubah warna menjadi kemerahan atau menyerupai warna tembaga selama GBT berlangsung.

Saat Bulan berada dalam bayangan total, sebagian cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi dan membelok ke arah Bulan.

Sedangkan, warna lain dalam spektrum terhalang dan dihamburkan oleh atmosfer Bumi.

Terkait akan berlangsungnya fenomena GBT, Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emmanuel Sungging mengatakan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan GBT pada Rabu, 26 Mei 2021.

Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon, 26 Mei 2021 Berdasarkan Kemenag

"Sebetulnya dari seluruh wilayah Indonesia bisa saja, hanya saja, kalau mau lengkap dari awal, memang lebih baik dari wilayah Timur Indonesia," ujar Emmanuel saat dihubungi Kompas.com, Kamis 20 Mei 2021.

Ia menambahkan, untuk menyaksikan GBT, masyarakat tidak perlu menggunakan alat bantu optik.

"Buat masyarakat umumnya, ya bisa menikmati gerhana tanpa harus berkerumun, bisa dari rumah masing-masing menikmati saat senja hari," lanjut dia.

Dilansir dari situs resmi Lapan, masyarakat dapat menyaksikan fase gerhana berdasarkan waktu yang wilayah yang pas.

Fase awal penumbra

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved