Fenomena Langka, Bulan Merah Super yang Terlihat 195 Tahun Sekali akan Terjadi Pada 26 Mei Mendatang

Gerhana Bulan berwarna merah Selain tampak lebih besar dibanding biasanya, pada saat gerhana Bulan nanti, Bulan juga akan tampak merah karena pembiasa

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI - Foto proses gerhana bulan total terlihat dari kawasan Masjid Salman ITB, Kota Bandung, pada Sabtu (28/7/2018) dinihari. Pada 26 Mei 2021, seluruh wilayah Indonesia kembali dapat melihat fenomena alam gerhana bulan total (GBT) atau super blood moon. 

Jadwal GBT Merah Super

Jadwal GBT Merah Super
Jadwal GBT Merah Super (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA Via Kompas.com)

Simak niat dan tata cara salat Gerhana Bulan Total Perige atau yang disebut Super Blood Moon berdasarkan panduan dari Kementerian Agama.

Seluruh umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah salat sunnah gerhana atau salat kusuf ketika terjadi gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Lantas, bagaimana bacaan niat dan tata cara salat gerhana atau shalat kusuf tersebut?

Berikut niat dan tata cara salat gerhana atau salat kusuf, dikutip Tribun Pontianak dari laman resmi Kemenag.go.id:
1. Membaca niat di dalam hati, berikut niat salat gerhana atau shalat kusuf:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala

Artinya: Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Bulan/Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata.

2. Takbiratul ihram, sebagaimana shalat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz kemudian membaca surat Al Fatihah, membaca surat yang panjang dengan dijaharkan (dikeraskan suaranya).

Dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon, 26 Mei 2021 Berdasarkan Kemenag

4. Kemudian ruku sambil memanjangkannya.

5. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal) sambil mengucapkan Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd’.

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama).

7. Ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved