Diskes Sambas : Kita Sudah Berusaha Maksimal Melakukan Pencegahan Covid-19

Bahkan kata dia, saat ini Kabupaten Sambas berada di Zona kuning, dan dengan demikian dinilai sebagai tingkat resiko rendah.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/M Wawan Gunawan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah Maryunani 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sambas, yang juga juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani mengatakan jika data saat ini menunjukkan jika Kabupaten Sambas menjadi salah satu Kabupaten yang angka konfirmasi positif Covid-19 justru rendah di Kalimantan Barat.

Bahkan kata dia, saat ini Kabupaten Sambas berada di Zona kuning, dan dengan demikian dinilai sebagai tingkat resiko rendah.

Saat ini kata dr Fatah, dari data harian yang mereka di rekap olej Tim satgas, di Sambas tercatat ada 305 kasus Konfirmasi positif Covid-19 sejak kasus pertama di Kabupaten Sambas.

Baca juga: Apresiasi Raihan WTP, Abu Bakar: Hasil Kerja Bersama Semua Komponen di Pemkab Sambas

Sementara itu, yang sedang menjalani perawatan ada kurang lebih 61 orang dan terdapat 227 pasien yang sudah dinyatakan sembuh. 

"Kalau kita lihat dari yang positif Covid-19, Kabupaten Sambas justru dari yang paling rendah, bahkan Sambas masih dalam zone kuning serta dengan tingkat paling tidak beresiko," ujarnya, Rabu 5 Mei 2021.

Diungkapkan oleh dr Fatah, Kabupaten Sambas sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pencegahan kasus Covid-19.

Dimana mereka rutin melakukan tracking, treatment dan lain-lain hingga ke tingkat Desa.

"Kita juga selalu melakukan tracking dan treatment. Bahkan kita sudah bikin Posko sampai di tingkat Desa, dan mulai besok kita juga membuka posko di perbatasan antara Sambas-Singkawang di Semelagi, Kecamatan Selakau," ungkapnya.

Untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) sendiri kata dia, saat ini tidak begitu banyak yang pulang lewat PLBN Aruk. Setelah beberapa waktu lalu jumlahnya cukup banyak yang masuk via PLBN Aruk. 

"Dalam beberapa hari ini tidak banyak lagi (PMI pulang-red) hanya sekitar 100-an tiap hari, dikarenakan surat jalan tidak dikeluarkan lagi oleh konjen RI," ungkapnya.

Sementara itu, untuk vaksinisasi di Kabupaten Sambas sendiri Pemerintah Daerah sudah menargetkan sedikitnya 30 ribu orang yang akan di Vaksin.

Namun terkendala karena vaksin yang di kirim dari pemerintah pusat dan Provinsi tidak sesuai sasaran yang di Targetkan.

"Terkait vaksin yang dikirimkan ke Kabupaten Sambas jauh dari sasaran yang ditargetkan," tutup Fatah. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved