Waspada❗ Mutasi Virus Baru Ganas dan Cepat Menular, Harisson: Terjadi Peningkatan Kematian di Kalbar
Menanggapi hal tersebut, Harisson mengatakan Satgas Provinsi Kalbar sudah mengambil langkah antisipasi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kalbar saat ini dipicu adanya mutasi virus baru. Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr Harisson MKes mengatakan, virus varian baru tersebut sudah terdeteksi di Kalbar yang sudah menyebar.
Hal ini diketahui dari genome sequencing yang dilakukan oleh Untan dimana telah terdeteksi pada awal Februari di Laboratorium Untan adanya varian virus baru yang merupakan mutasi dari virus corona.
“Pada awal Agustus 2020 dan Februari 2021 ini kita sudah mendeteksi adanya varian baru mutasi dari virus corona. Ini didapatkan dari hasil sequencing di Jakarta dari sampel yang dikrim dari Lab Untan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Selasa 4 Mei 2021.
Baca juga: Sambangi Warga Ditengah Pandemi Covid-19, Kapolsek Simpang Hulu Imbau Patuhi Prokes
Mutan virus corona ini memiliki tingkat penyebaran atau penularan yang lebih cepat, walaupun dalam literatur keganasanya sama dengan virus corona yang sebelumnya sudah ada di Kalbar.
Namun tetap patut untuk diwaspadai bahwa virus-virus mutan ini mengakibatkan tingkat keparahan penyakit yang lebih berat.
“Virus mutan ini bukan saja menyebabkan penularan jauh lebih cepat, tetapi virus juga lebih ganas yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan kasus kematian,” ujarnya.
Saat ini sudah ada 16 kasus Covid-19 ditemukan Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru dari Inggris, India, dan Afrika Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Harisson mengatakan Satgas Provinsi Kalbar sudah mengambil langkah antisipasi.
“Untuk antisiapai adanya virus baru dalam hal ini kita terus menjaga agar virus luar tidak masuk ke Kalbar dengan melakukan swab PCR di Bandara, melakukan karantina bagi PMI yang datang dari luar selama 5 hari dan dilakukan PCR,” ujar Harisson.
Diskes Provinsi Kalbar juga telah meminta Untan melakukan genom sequencing untuk mengetahui kira-kira virus corona yang bermutasi sudah kearah mana saja. Harisson mengatakan, bila masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan atau tidak disiplin menjalanan prokes maka dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19.
Dikatakannya, hal yang paling utama yang harus diterapkan yakni memakai masker yang baik dan benar, menjaga jarak satu sama lain minimal 1,5 meter- 2 meter, sering cuci tangan pakai sabun di bawah air yang mengalir.
Baca juga: Dinkes: Kita Sudah Berusaha Maksimal Melakukan Pencegahan Covid-19
“Namun ketika Prokes tidak diterapkan dapat diprediksi setelah Lebaran akan ada lonjakan kasus konfirmasi,” ucapnya.
Lonjakan kasus bisa saja berasal dari klaster taraweh, klaster Bukber, klaster pusat perbelanjaan, klaster pasar juadah, klaster mudik bareng sebagai pelanggaran larangan mudik, klaster Salat Idul Fitri, klaster silaturahmi Lebaran dan klaster tempat wisata.
Saat ini, jelas Harisson, tingkat hunian ruang isolasi perawatan Covid-19 di rumah sakit se-Kalbar sudah 47 persen yang diprediksi akan terus meningkat.