Polisi Pastikan Informasi Tentang Pemblokiran Jalan Sekadau, Sintang dan Melawi Merupakan Hoax
Foto tersebut, pada tahun 2020 sudah pernah viral di Kerinci, dan dipastikan Hoax. Foto pemblokiran itu kembali viral bertepatan dengan larangan mudik
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Foto pemagaran jalan menggunakan seng tengah heboh di media sosial. Hal ini membuat masyarakat resah. Terlebih, bersamaan dengan pengetatan mudik lebaran yang sebentar lagi mulai diterapkan oleh pemerintah.
Foto pemblokiran jalan itu disertai narasi "Jalan antara Sintang-Sekadau" itu menyebar di whatsaap grup. Akun Facebook Akbar Sintang, juga memposting foto tersebut dengan narasi jalan ke Kabupaten Melawi, yang diblokir.
"Yang mau ke pinoh jalan sudah ditutup, ya di batu nanta," tulisnya.
Lalu, seperti apa faktanya!
Foto yang saat ini viral di media sosial tersebut sebenarnya bukan terjadi di jalan Sintang-Sekadau atau bahkan jalan ke Kabupaten Melawi. Foto tersebut, pada tahun 2020 sudah pernah viral di Kerinci, dan dipastikan Hoax. Foto pemblokiran itu kembali viral bertepatan dengan larangan mudik lebaran tahun 2021.
Baca juga: Satgas Cek Lokasi Pendirian Posko Covid-19 di Perbatasan Sintang-Sekadau
"Itu hoax. Itu perbuatan orang yang sengaja buat heboh masyarakat," kata Kasubag Humas Polres Sintang, Iptu Hariyanto dikonfirmasi Tribun Pontianak, Selasa 4 Mei 2021.
Hariyanto menilai, hoax tersebut perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana menjelang hari raya Idul Fitri terkait larangan mudik.
"Jika ada menemukan hal seperti itu jangan diteruskan atau di posting di Facebook, kecuali untuk kasi info kalau itu Hoax. Tanyakan kepada pihak berwenang terkait info yang beredar untuk mencari kepastiannya," harap Hariyanto.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Benyamin Memen juga memastikan foto pemblokiran jalan Sintang-Sekadau, hoax.
Saat ini, kata Benyamin satgas Covid-19 Kabupaten Sintang memang sedang mendirikan posko di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk. Posko tersebut di dirikan di pinggir jalan. Tidak di tengan jalan seperti foto hoax yang tersebar di medsos.
"Hoax itu. Sekarang tim lagi dirikan tenda posko di sepulut, di pinggir jalan," kata Benyamin.
Rencananya, posko akan dibuat tiga tenda di perbatasan Sintang-Sekadau. Tenda tersebut dipergunakan untuk tim pemeriksaan, tempat isolasi sementara dan tempat istirahat.
Posko covid dipergunakan untuk memeriksa pelaku perjalanan yang akan masuk ke Kabupaten Sintang. Setiap pelaku perjalanan baik kendaraan umum maupun pribadi akan didata oleh satgas, baik asal maupun tujuan.
Jika berasal dari daerah rawan corona, Satgas akan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila dicurigai, maka akan diambil swab antigen oleh petugas.
"Apabila ditemukan ada yang hasilnya positif, maka akan dikirim ke tempat isolasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah," ujar Benyamin.
Benyamin memastikan, setiap orang yang masuk ke Kabupaten Sintang, akan didata identitas asal dan tujuannya. Meski ada larangan mudik oleh pemerintah, Satgas Kabupaten Sintang tidak bisa membatasi volume kendaraan.
"Intinya kita lakukan secara humanis. Gak lah kita suruh putar balik. Semua kendaraan boleh lewat, asal ikuti prokes, misal dari sintang, kita data dulu, kalau dia (dari luar kota) zona ornage, harus ikuti prosedur," jelas Benyamin.
Posko yang didirikan di Sepulut kata Benyamin, langsung diakomodir oleh Satgas tingkat Kabupaten. Sementara posko covid tingkat desa, Satgas sudah menyurati semua desa dan kecamatan untuk mengaktifkan posko di tempat masing-masing. (*)