UPDATE KRI Nanggala 402 Belum Ditemukan, Amerika Serikat Kirim Pesawat Militer P-8 Poseidon
Selain AS, militer luar negeri yang sudah merapat adalah personel Angkatan Bersenjata Singapura.
Pakar Kapal Selam dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Wisnu Wardhana, membeberkan dugaan penyebab KRI Nanggala-402 hilang kontak.
Mengutip Tribunnews, Wisnu menduga KRI Nanggala-402 hilang karena faktor usia.
“Saya curiga, maaf ya saya ngomong apa adanya, Kapal Nanggala itu adalah kapal yang didesain tahun '80-an."
"Jadi segala peralatan itu, perkiraan saya, masih menggunakan alat yang terbit di tahun '80-an, teknologinya,” terangnya, Kamis 22 April 2021.
Baca juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Sudah Cair? Cek Panduan Cara Mencairkan Dana BPUM 2021 di eform.bri.co.id/bpum
“Jadi dia belum diperbaiki kondisinya sampai 2020 ini, makanya di sana kemungkinan kegagalan banyak terjadi."
"Kemungkinan kegagalan dari alat, kemungkinan dari medianya, dan juga kemungkinan dari hubungan dengan yang lain bagaimana,” tambahnya.
Tak hanya faktor usia, Wisnu juga mengungkapkan kemungkinan adanya sabotase dari negara-negara tertentu di balik hilangnya KRI Nanggala-402.
Lantaran, menurutnya KRI Nanggala-402 yang berteknologi tahun '80-an bisa dimanipuasi.
“Ada kemungkinan, mungkin, mungkin lho ya, ada sabotase atau yang lain dari negara-negara tertentu. Saya tidak memungkiri kemungkinan itu."
"Karena itu teknologi tahun '80-an bisa saja dimanipulasi untuk ditanggulangi dengan teknologi 2020,” bebernya.
“Jadi, ketidakbagusan teknologi pada saat itu, itu sangat mungkin menjadikan dia blackout, atau jadikan dia miss komunikasi atau kita disabotase, sehingga kita tidak bisa menanggulangi itu,” pungkasnya.
Diketahui, KRI Nanggala-402 awalnya akan mengikuti skenario latihan penembakan rudal laut di Bali.
Latihan yang rencananya dihadiri Panglima TNI dan KSAL Laksamana Yudho Margono itu akan digelar pada Kamis 22 April 2021.