KPAD Kayong Utara Pastikan Pelajar SD Korban Cabul Oknum Guru Honorer Masih Mau Sekolah
Sampai sejauh ini, Al Ghazaly pun mengatakan tidak ada indikasi trauma berat yang dialami korban, jika dilihat secara kasat mata.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kayong Utara, Al Ghazaly memastikan pelajar SD korban pelecehan seksual oknum guru honorernya masih tetap bersekolah.
Al Ghazaly mengatakan, pelajar kelas VI ini sama sekali tidak keberatan untuk tetap melanjutkan pendidikan.
"Sekolah itu dari kemarin pun kami sudah koordinasi dengan pihak sekolah itu memang jangan sampai sekolahnya putus, karena udah di semester akhir kan," kata Al Ghazaly di Sukadana, Kamis 22 April 2021.
Sampai sejauh ini, Al Ghazaly pun mengatakan tidak ada indikasi trauma berat yang dialami korban, jika dilihat secara kasat mata.
Baca juga: Setiap Bulan Paskas Salurkan 2,8 Ton Bantuan Beras untuk 4 Pondok Pesantren di Kayong Utara
Pihaknya pun sampai saat ini masih terus melakukan konseling serta rutin menghubungi keluarga korban.
"Kalau secara kita lihat biasa, kasat mata sih kondisinya cukup baik. Paling untuk sampai saat ini masih kami support untuk selesaikan sekolahnya," ujar Al Ghazaly.
Al Ghazaly mengaku masih terkendala untuk membawa korban ke psikolog. Pasalnya, sampai saat ini pihaknya belum menemukan psikolog pengganti. Oleh karenanya, untuk sementara upaya yang dilakukan masih berupa konseling terhadap korban.
"Ada kita punya sarjana psikologi. Cuma kita ndak punya orang yang punya kualifikasi sebagai psikolog. Kalau sarjananya sih ada dua tiga orang," ungkap Al Ghazaly.
Sedangkan untuk tersangka, Al Ghazaly mengatakan yang bersangkutan telah ditangani aparat kepolisian. Bahkan berdasarkan informasi terakhir yang dia terima, berkas perkara kasus tersebut sudah akan dilimpahkan ke Kejaksaan. (*)