Reshuffle Kabinet 2021 Terbaru Presiden Jokowi Batal? Tak Ada Reshuffle Kabinet Hari Ini
Sejumlah pihak berspekulasi reshuffle kabinet akan digelar pada hari Rabu sebagaimana kebiasaan Presiden Jokowi mengambil keputusan penting. Hari Rabu
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Teka teki Reshuffle kabinet 2021 Presiden Jokowi diisukan akan segera dilakukan.
Perombakan kabinet Presiden Jokowi diisukan terjadi pada hari ini Rabu 21 April 2021, tepat pada peringatan Hari Kartini.
Kabarnya ada 5 menteri dan 1 kepala badan yang akan dirombak.
Sejumlah pihak berspekulasi reshuffle kabinet akan digelar pada hari Rabu sebagaimana kebiasaan Presiden Jokowi mengambil keputusan penting.
Hari Rabu dalam kepercayaan orang Jawa dianggap sebagai hari baik.
Namun kabar Reshuffle kabinet 2021 hari ini dibantah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Ia mengatakan, reshuffle kabinet tak ada dalam jadwal kepresidenan.
"Besok enggak ada reshuffle," tegas Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 20 April 2021 disadur dari tribunjabar.id.

"Ditunggu saja," ucap Pratikno saat ditanya kemungkinan reshuffle digelar usai Idul Fitri.
Senada dengan Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga memastikan Presiden Jokowi tidak akan melakukan reshuffle pada hari ini.
Pramono mengungkapkan agenda Jokowi hari ini adalah kunjungan kerja ke daerah. "Besok Presiden kunjungan kerja ke Jawa Barat," kata Pramono.

Sebelumnya, Presiden Jokowi disebut akan melakukan reshuffle kabinet menyusul pembentukan Kementerian Investasi dan peleburan Kemendikbud dengan Kemenristek.
Wacana reshuffle pertama kali diembuskan anggota Fraksi PDIP DPR EI Hendrawan Supratikno.
Sejumlah pihak berspekulasi reshuffle kabinet akan digelar pada hari Rabu sebagaimana kebiasaan Presiden Jokowi mengambil keputusan penting. Hari Rabu dalam kepercayaan orang Jawa dianggap sebagai hari baik.
Namun, belum diketahui kapan pastinya Jokowi akan mengumumkan reshuffle kabinet.
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan reshuffle sepenuhnya hak Presiden. "Yang tahu hanya presiden, udah. Jawabannya satu, tentang reshuffle yang tahu hanya presiden. Titik," ucap Moeldoko usai meninjau Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat, Selasa 20 April 2021.
News Analysis
Pengamat Politik M Qodari mengungkapkan analisisnya.
Ia meyakini akan ada yang diganti dan digeser.
1. Mendikbud Nadiem Makarim
Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Makarim santer terdengar akan diganti Jokowi.
Pasalnya kini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
"Hari ini dikatakan bahwa misalnya Menristek tidak ada lagi karena digabung Kemendikbud. Kalau soal hukum Kemensos dan KKP seperti yang lalu diganti dengan wajah baru karena menterinya ada msalah hukum. Kalau sekarang ini karena pembentukan kementerian Ristek digabung Kemendikbud. Apalagi sering pro dan kontra," kata M Qodari.
Siapa sosok pengganti Nadiem pun mulai muncul.

Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, layak dipertimbangkan menjadi kandidat menggantikan Nadiem Makarim.
"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” kata Qodari, Selasa (13/4/2021) lalu.
Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
2. Menristek Bambang Brodjonegoro
Kemenristek kini telah dilebur ke dalam Kemendikbud. Sehingga otomatis Kemenristek kini tidak ada lagi.
Menristek saat ini dipimpin Bambang Brodjonegoro yang otomatis tidak menjabat Menristek lagi setelah kementerian itu digabung Kemendikbud.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat Menristek, cocok memimpin Kemendikbudristek.
"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."
"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," ungkapnya.
Ia juga memprediksi Bambang Brodjonegoro akan digeser ke Kepala Otoritas Ibu Kota Negara.
3. Menteri Pertanian
Informasi terbaru muncul spekulasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akan digantikan rekannya sesama kader Partai Nasdem.
Anggota DPR Fraksi NasDem, Muhammad Rapsel Ali, kabarnya akan menggantikan Syahrul jadi Menteri Pertanian.
Rapsel telah dipanggil Jokowi ke Istana belum lama ini untuk berdiskusi.

Sama dengan Syahrul, Rapsel berasal dari Sulawesi Selatan.
"Mungkin Rapsel Ali dipanggil, kebetulan matching dari Sulsel juga," ujar Qodari.
Rapsel juga dikenal sebagai menantu Wakil Presiden Maruf Amin.
4. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Kabar yang berhembus juga menyebutkan politikus PAN akan mengisi kursi Menteri Perhubungan yang kini dijabat oleh Budi Karya Sumadi.
PAN diprediksi akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi.

Dua nama calon menteri dari PAN yang beredar di publik yakni politikus senior PAN Asman Abnur dan Sekjen PAN, Eddy Soeparno.
Lalu kemana Budi Karya selanjutnya.
Qodari memprediksi Budi Karya akan menempati posisi strategis lainnya jika diganti dari Menteri Perhubungan.
5. Menteri Koperasi dan UMKM
Yang mengejutkan adalah adalah munculnya nama tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono.
Sejumlah media memberitakan Witjaksono yang juga Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) ini telah dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk berdiskusi mengenai UMKM dan kehidupan nelayan.
Informasi yang berhembus Witjaksono kemungkinan akan menjabat Menteri Koperasi dan UMKM menggantikan Teten Masduki.
6. Kepala BKPM
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat ini masih dijabat Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya pejabat KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Bahlil masih akan dipercaya Presiden Jokowi.
Ngabalin memperkirakan Bahlil akan ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Senada dengan Nadiem, Bahlil dinilai Ngabalin sebagai menteri milenial dan orang berprestasi.
Dalam beberapa kesempatan di depan publik, Presiden Jokowi memuji kinerja Bahlil.
Misalnya saat Jokowi memberikan arahan di acara Rakornas Investasi Tahun 2020 di Jakarta.
"Saya senang kepada Pak Bahlil, kalau menyampaikan gamblang, jelas, arahnya ke mana juga kelihatan," ujar Presiden Jokowi kala itu.
2 Catatan
Terkait wacana reshuffle kabinet tersebut, Direktur Eksekutif Citra Institute Yusa Farchan memberikan tiga catatan penting.
Pertama, reshuffle kabinet harus memberi efek positif sekaligus mengembalikan kepercayaan publik bagi terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang akuntabel, kredibel, dan berorientasi pada kepentingan publik.
"Reshuffle bukan hanya wacana dan urusan kelompok elite tetapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak. Sirkulasi dan penyegaran anggota kabinet diperlukan untuk memastikan terselenggaranya good governance berbasis kepentingan publik yang lebih luas," katanya, Senin (19/4/2021) di Jakarta.
Dalam konteks ini, menurut Yusa, dibutuhkan figur menteri yang tidak hanya kompeten, tetapi juga inovatif, berani, dan mampu menciptakan terobosan-terobosan segar dalam kebijakan pemerintahan.
Kedua, reshuffle tentu merupakan hak prerogatif Presiden. Publik hanya bisa berspekulasi sekaligus menaruh harapan besar atas bongkar pasang kabinet tersebut.
Yang baru bisa dipastikan, reshuffle akan menyasar dua pos kementerian berdasarkan perubahan nomenklatur baru. Pertama, pos Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbud/Ristek). Kedua, Kementerian Investasi. (*)