Perencanaan Reshuffle Kabinet - Nadiem Makarim Diisukan Bakal Diganti Jokowi
Informasinya, 5 atau 6 menteri belum termasuk 1 kepala badan akan dirombak. Ada yang diganti dan digeser.
"Reshuffle bukan hanya wacana dan urusan kelompok elite tetapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak. Sirkulasi dan penyegaran anggota kabinet diperlukan untuk memastikan terselenggaranya good governance berbasis kepentingan publik yang lebih luas," katanya, Senin 19 April 2021 di Jakarta.
Dalam konteks ini, menurut Yusa, dibutuhkan figur menteri yang tidak hanya kompeten, tetapi juga inovatif, berani, dan mampu menciptakan terobosan-terobosan segar dalam kebijakan pemerintahan.
Kedua, reshuffle tentu merupakan hak prerogatif Presiden. Publik hanya bisa berspekulasi sekaligus menaruh harapan besar atas bongkar pasang kabinet tersebut.
Yang baru bisa dipastikan, reshuffle akan menyasar dua pos kementerian berdasarkan perubahan nomenklatur baru. Pertama, pos Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbud/Ristek). Kedua, Kementerian Investasi.
Nama Witjaksono Jadi Sorotan
Ustaz Yusuf Mansur memprediksi dua sosok ini dapat jabatan penting saat Reshuffle Menteri oleh Presiden RI Jokowi.
Yusuf Mansur mendoakan Bahlil dan Witjaksono sebagai dua menteri Jokowi.
Bahlil jadi Menteri Investasi.
Sementara Witjaksono Menteri UKM.
Siapa Witjaksono?
Bisa jadi Menteri Investasi, Mas Bahlil... Mas Witjaksono Menteri UKM...
.
.
Bisa jadi....
.
.
Met shalawat yaaa... Met doa2... Jelang maghrib. Qobul. Sisain doa terbaik buat bangsa dan negara... Alhamdulillaah...
Demikian postingan ustaz yang terang-terangan ikut mengkampanyekan Jokowi dan KH Maruf Amin pada Pilpres 2019 ini.
Sosok Bahlil Lahaladia adalah Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) saat ini.
Sosok Bahlil cocok jadi Menteri Investasi.
Sementara Witjaksono adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama.
Baru-baru ini dapat amanah dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj jadi Ketua Serikat Nelayan NU.
Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) telah menggelar Kongres I di Ponpes Qomaruh Huda, Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), 19 Desember 2020 kemamrin.
Dalam Kongres I, Witjaksono, terpilih sebagai ketua umum (Ketum) pengurus pusat (PP) SNNU, secara aklamasi.
Ketum Witjaksono mengusung dua agenda utama untuk kesejahteraan para nelayan Nahdliyin.
"Kemarin, kita telah sukses menggelar Kongres I SNNU dengan sukses. Kita juga menyepakati dua agenda utama yang diusung SNNU," kata Witjaksono, Minggu 19 Desember 2020.
Agenda pertama yaitu bidang perkonomian, di mana PP SNNU telah menyusun kerjasama dengan para investor asing, untuk mengelola potensi laut, utamanya lobster.
Hal ini, kata dia, agar masyarakat sekitar pesisir ikut serta berperan dalam pembesaran benur.
“Melihat kegaduhan yang terjadi belakangan ini terkait ekspor benur, sesuai anjuran Putusan Lembaga Batshul Masa'il PBNU, kita sepakat dan tidak ingin kejadian seperti ekspor benur (baby lobster) kembali terjadi."
"Makanya kita akan datangkan investor, agar potensi sektor kelautan dan perikanan yang ada bisa dikembangkan di dalam negeri, sehingga mempunyai nilai tambah, dan semua nelayan bisa dilibatkan untuk bisa membudidaya dan mengembangkan lobster,” ujarnya.
Agenda kedua, sambung pria yang akrab di sapa Mas Witjak ini, yaitu bidang jaminan sosial, berupa asuransi jiwa kepada nelayan Indonesia.
Ini sekaligus perjuangan bersama menuju pemerataan kesejahteraaan bagi nelayan.
"SNNU tidak ingin kekayaan laut kita hanya dinikmati oleh segelintir orang, karenanya SNNU akan terus memberikan kesempatan agar para nelayan mendapatkan hak-haknya sehingga kesejahteraan di kalangan nelayan benar-benar terwujud," ungkapnya.
Upaya ini dilakukan SNNU, lanjut Witjak, mengingat tren jumlah nelayan di Indonesia menurun.
Baca juga: Dikabarkan akan Jadi Menteri Baru Jokowi, Harta Kekayaan Menantu Wapres Maruf Amin Jadi Sorotan
Ini mengindikasikan bahwa profesi nelayan, khususnya nelayan kecil dan tradisional dianggap belum memberikan jaminan kesejahteraan dibanding profesi lainnya.
Untuk itu, kami (SNNU) sebagai badan otonom resmi yang berdiri berdasarkan pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang tahun 2015, ingin berkontribusi langsung turun ke lapangan agar nelayan kita bisa lebih maju dan sejahtera.
Apalagi sebagai negara maritim, sambung Witjak, Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dari sektor kelautan dan perikanan, jika dikeloka dengan baik dan benar.
Untuk itu, perlu adanya perencanaan perlindungan dan pengelolaan sumber daya perairan yang matang.
”Bicara sektor kelautan dan perikanan sudah menjadi tanggung jawab setiap stakeholder, tanpa terkecuali SNNU, organisasi kemasyarakatan yang mewadahi nelayan dan masyarakat pesisir untuk keberhasilan pembangunan berhaluan kelautan,” tambahnya.
Harapannya, dengan hadirnya SNNU semua nelayan dan pelaku usaha perikanan yang terlibat di sektor kelautan dan perikanan terutama, para nelayan dan pembudidaya kecil bisa lebih berkembang dan sejahtera.
“Adanya Kongres ini salah satu bentuknya nyata kami menjembatani dan mempertemukan antara pelaku (nelayan) dan pemerintah langsung agar ditemukan formula dan kebijakan yang tepat demi pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
Kongres pertama SNNU ini dibuka langsung oleh Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj.
Pada Kongres ini pula banyak tokoh yang hadir, diantaranya Mustasyar PBNU TGH. LM. Turmudzi Badaruddin, Ketua PBNU Dr. KH. Eman Suryaman, Ketua PWNU NTB Prof. TGH. Masnun Tahir.
Hadir juga Menko Perkonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Faudziyah, Kadisnaker Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB Yurson, Diskrimsus Polda NTB, Perwakilan Danrem Wirabakti 162 Mataram, utusan PW dan PC SNNU se Indonesia dan seluruh unsur banom dan lembaga Nahdlatul Ulama di NTB.
Adapun diakhir acara, kongres ditutup denggan doa yang dipimpin oleh Datuk Tuan Guru Turmudzi Badaruddin.
Saat membuka kongres, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj menegaskan kalau NU mendukung penuh segala aktifitas SNNU, agar semua potensi laut yang dapat dikonsumsi, serta dimanfaatkan, bisa dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan nelayan.
"Saya mendukung penuh, harapannya dengan adanya SNNU kesejahteraan nelayan bisa meningkat," tegasnya.
"Di sisi lain, kita harus bersyukur untuk senantiasa menjaga keutuhan dan keleastarian alam. Kita bisa menggali potensinya, tapi jangan sampai merusak," imbuh Said Aqil.
Ia menegaskan, NU sedari dulu mendukung penuh program kemaritiman di Indonesia dan ini bisa dibuktikan oleh sejarah bahwa asal mula pembentukan Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah ketika Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, menyambut baik hadirnya SNNU.
“Saya melihat dengan terbentuknya SNNU ini menjadi sebuah langkah nyata dan juga tentu sebagai angin segar untuk para nelayan yang dapat menikmati program yang akan dijalankan kedepannya.” ujar Ida
Untuk itu, menurut Ida Fauziyah perlunya sebuah dukungan dari seluruh stakeholder yang ada, baik dari pemerintah maupun pihak organisasi kemasyarakatan dalam berkolaborasi mewujudkan kesejahteraan para nelayan.
"Karena mereka menjadi ujung tombak dari negeri maritim ini.
Senada, Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan, bahwa para nelayan menyumbang cukup besar dalam kegiatan perekonomian yang berada di wilayah pesisir.
"Hal tersebut menjadi sumbangsih mereka terhadap keadaan seperti saat ini, dimana kita berada disituasi yang tidapa dapat diprediksi," ujarnya.
Sedangkan, Ketua Pelaksana (OC) Kongres I SNNU 2020, Jadug Trimulyo menyatakan bahwa Kongres I SNNU sesuai dengan mandat yang tertuang dalam SK Nomor 532/A.II.04.d/06/2020.
“Sesuai dengan mandate dari PBNU, SNNU telah terbentuk dilebih dari 70 persen Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, selain melaksanakan kegiatan keorganisasian dan sosial lain sesuai tenggat waktu yang diberikan."
"Dengan adanya Kongres SN NU Pertama ini menjadi tonggak sejarah kedaulatan nelayan nusantara dan SNNU menunjukkan kesiapan untuk menajadi Badan Otonom NU secara definitif yang berfokus pada bidang kelautan dan perikanan," ucapnya. dikutip dari Tribunjateng.com dengan judul Kongres I Serikat Nelayan NU, Witjaksono Terpilih Sebagai Ketua Umum, Ini Program Utamanya,
Biodata Witjaksono
Pria muda kelahiran Pati, November 1981.
Merupakan pengusaha muda Indonesia, yang memiliki puluhan perusahaan.
Namanya mencuat saat berhasil membawa 2 perusahaan yang didirikannya Go Public (PT.DPUM, Tbk dan PT.DAJK, Tbk).
Dilansir dari wikipedia, pada saat sosialisasi Tax Amnexty di Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo menyebut nama Witjaksono bersama pengusaha-pengusaha besar Indonesia Lainnya.
Selain bisnis, Wasekjen Ikatan Alumni Univeritas Diponegoro ini juga konsen dengan pengembangam potensi sumber daya anak muda Indonesia.
Dia kemudian mendirikan Indonesia Milenial Institut.
Sebagai wadah untuk membentuk generasi milenial yang berdikari dan memiliki semangat tinggi untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Di tengah kesibukannya, Witjaksono tetap produktif menulis.
Pada tahun 2017 dia merilis Buku "Reborn Maritim Indonesia".
Buah pemikirannya tentang strategi pembangunan potensi kelautan Indonesia.
Witjaksono merupakan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia.
Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU)
Organisasi Masyarakat Nahdlatul Ulama resmi memiliki organisasi otonom baru.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jumat (19/6/2020), secara resmi menunjuk seorang profesional dan pengusaha muda Witjaksono sebagai Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU).
Penunjukan itu ditandai dengan penerbitan surat PBNU dengan nomor 523/A.II.04.d/06/2020 tentang Pengesahan Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdalatul Ulama.
Surat keputusaan itu ditandatangani oleh Pejabat Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jenderal A. Helmy Faishal Zaini pada tanggal 19 Juni 2020.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Yusuf Mansur: Bismillah Witjaksono Menteri UKM, Dapat Tugas dari Kiai Sejahterakan Warga Pesisir
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Santer Isu Jokowi akan Reshuffle Kabinet pada 21 April, Enam Menteri Ini Disebut-sebut Bakal Diganti