Sungai Sambas Tercemar Tumpahan CPO, Masyarakat Minta Pemerintah Berikan Sanksi Kepada Perusahaan
Oleh karenanya, Andre meminta kepada pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk tegas terhadap masalah pengawasan lingkungan di Kabupaten Sambas.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Aliran Sungai Sambas, yang ada di Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, kembali tercemar. Pencemaran aliran sungai itu di duga berasal dari limbah tumpahan Crude Palm Oil (CPO) yang ada di Kecamatan Sejangkung.
Diungkapkan oleh Ketua LSM Wapatara, Andre Mahyudi bahwa persoalan limbah kelapa sawit seperti yang sekarang terjadi adalah masalah yang terus menerus dan selalu terjadi di Kabupaten Sambas.
"Belum selesai masalah limbah sawit di Desa Semangga', sekarang ada lagi dugaan tumpahan CPO di sungai Sejangkung," ujarnya, Senin 19 April 2021.
Oleh karenanya, Andre meminta kepada pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk tegas terhadap masalah pengawasan lingkungan di Kabupaten Sambas.
"Karena dampak dari pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah akan menimbulkan macam-macam penyakit dan kerusakan ekologi terutama biota air," tuturnya.
"Tentu kita semua ingin hidup dilingkungan yang baik bersih dan sehat. Kalau tidak, kapan Sambas mau maju dan bermutu kalau lingkungan selalu tercemar dan rusak," tambahnya.
Baca juga: Bupati Sambas Buka Daurah Quran MAN IC Sambas
Tidak hanya itu, Andre juga meminta kepada pemerintah daerah untuk menelusuri penyebab tumpahan CPO di aliran sungai Sambas tersebut.
"Pengawasan juga harus semakin diperketat terhadap perusahaan kelapa sawit. Karena setiap aktivitas pabrik minyak pasti ada limbah, ipal dan sistem pengangkutan," ungkapnya.
Dan kepada pihak perusahan kata dia, juga harus disiplin dan mengedepankan hak-hak lingkungan hidup. Serta memperhatikan kehidupan orang banyak.
"Kami minta sekali lagi, agar pemerintah lebih tegas dan segera untuk menuntaskan kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan kabupaten Sambas," ungkapnya.
"Karena kami melihat selama ini kesannya hanya sepotong-sepotong dalam upaya penyelesaiannya," tutupnya. (*)