Stok Vaksin di Pontianak Mulai Menipis
Kita sifatnya menunggu dropping dari pusat, tapi harapan dengan animo masyarakat yang tinggi, maka vaksin bisa segera datang kembali
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyampaikan, hingga 19 April 2021 capaian vaksinasi tahap pertama di Kota Pontianak sudah mencapai kurang lebih 45 ribu orang, baik tenaga kesehatan, lansia dan pelayanan publik.
Dari jumlah vaksin yang diberikan oleh pemerintah pusat sebanyak kurang lebih 90 ribu, Handanu mengatakan, bahwa stok Vaksin saat ini di Kota Pontianak sangat menipis.
Sebagaimana, dikatakannya dari jumlah yang ditargetkan dari KPC PEN di Kota Pontianak sebanyak 90 ribu orang. Dan yang sudah divaksin tahap pertama sebanyak kurang lebih 40-45 ribu.
Sedangkan vaksin yang sudah digunakan untuk dosis kedua sudah mencapai kurang lebih 15 hingga 20 ribu.
Baca juga: Stok Vaksin Covid Pontianak Menipis, Berikut Penjelasan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono
"Jumlah dosis vaksin yang sudah disuntikkan 40 ribu, tambah vaksin suntikan kedua kuarng lebih 15 sampai 20 ribu. Jadi sisa 30 an ribu dosis vaksin untuk suntikan kedua," ujarnya, Senin 19 April 2021.
Bahkan, Handanu menerangkan untuk vaksinasi tahap pertama kepada pelayanan publik terpaksa harus diberhentikan pada 19 April 2021.
"Untuk stok vaksin pertama sudah sangat menipis, bahkan hari ini untuk vaksinasi tahap pertama saya stop. Jadi vaksin yang ada adalah untuk vaksin dosis kedua. Karena dosis vaksin kedua tidak boleh diberikan dengan jenis vaksin yang lain," ungkap Handanu, Senin, 19 April 2021.
"Kecuali vaksinasi kepada lansia tetap lanjut. Karena memang target untuk lansia memang masih rendah, sementara pelayanan publik melebihi target," tambahnya.
Handanu menyebutkan untuk target vaksinasi kepada lansia hingga kini sudah mencapai 10 ribu dari target 17 ribu.
Sedangkan untuk pelayanan publik disebutkannya sudah mencapai 45 ribu.
"Kita sifatnya menunggu dropping dari pusat, tapi harapan dengan animo masyarakat yang tinggi, maka vaksin bisa segera datang kembali," ujarnya.
ia katakan bahwa hingga kini masih terus menunggu informasi dari pemerintah pusat terkait vaksinasi yang akan didistribusikan ke Pontianak, apakah vaksin sinovac atau jenis vaksin lainnya.
Namun yang perlu diketahui, lanjut Handanu, bahwa dari menipisnya stok vaksin ini tentu mengganggu terhadap pelaksanaan vaksinasi tahap pertama bahkan menurutnya, juga memperlambat pencapaian vaksinasi di Kota Pontianak.
"Kita maunya vaksin itu jalan terus dengan kecepatan yang tinggi setiap harinya," kata Handanu.
"Dan kita harus hati-hati, jangan sampai vaksin yang ada itu malah disuntikkan semuanya. Ternyata vaksin kedua itu datang yang berbeda atau tidak datang, maka akan berbahaya," jelas Handanu. (*)